Apakah Bleaching Gigi Ditanggung Asuransi

Apakah Bleaching Gigi Ditanggung Asuransi

Sobat Edmodo, Apa Itu Bleaching Gigi?

Sebelum membahas apakah bleaching gigi ditanggung asuransi atau tidak, penting untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu bleaching gigi. Bleaching gigi adalah proses pemutihan gigi yang dilakukan oleh dokter gigi. Metode ini menggunakan bahan kimia yang dapat menembus lapisan email dan dentin pada gigi untuk menghilangkan noda dan memutihkan gigi. Noda-noda gigi yang bisa dihilangkan melalui metode bleaching di antaranya adalah noda gigi yang disebabkan oleh merokok, konsumsi kopi, atau minuman beralkohol.

Bagaimana Proses Bleaching Gigi Dilakukan?

Proses bleaching gigi dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan menggunakan bahan peroksida yang bersifat kimia. Bahan peroksida ini dapat berisi hidrogen peroksida atau karbamida peroksida. Kedua bahan tersebut bekerja dengan cara yang sama, yaitu dengan memecah pigmen dalam gigi dan mencerahkannya. Selain itu, ada juga metode bleaching gigi yang menggunakan sumber cahaya seperti lampu LED atau laser untuk mempercepat proses pemutihan gigi.

Kelebihan dari Bleaching Gigi

Sebelum memutuskan untuk melakukan bleaching gigi, Anda perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan dari metode ini. Berikut adalah kelebihan dari bleaching gigi:

1. Memutihkan gigi

Dengan bleaching gigi, gigi yang tadinya kuning atau coklat bisa berubah menjadi putih cerah. Hal ini bisa meningkatkan kepercayaan diri Anda dalam berinteraksi dengan orang lain.

2. Proses yang cepat

Proses bleaching gigi hanya memakan waktu sekitar satu jam saja. Jadi, Anda bisa mempunyai gigi putih dalam waktu yang relatif singkat.

3. Aman dilakukan

Bleaching gigi adalah prosedur yang aman dilakukan. Namun, pastikan Anda melakukannya di tangan dokter gigi yang berpengalaman dan cermat.

4. Proses yang nyaman

Proses bleaching gigi relatif nyaman dilakuan. Selama proses bleaching gigi, pasien tidak akan merasakan sakit.

5. Harga yang terjangkau

Meskipun harganya bervariasi, bleaching gigi cenderung lebih terjangkau dibandingkan dengan prosedur estetik lainnya, seperti veneer gigi atau bahkan tambalan gigi.

Kekurangan dari Bleaching Gigi

Selain kelebihannya, terdapat juga beberapa kekurangan yang harus diperhatikan sebelum melakukan bleaching gigi.

1. Tidak permanen

Hasil dari bleaching gigi tidak permanen, hal ini dapat menentukan seberapa sering Anda harus mengulangi prosedur ini untuk mempertahankan hasilnya.

2. Sensitivitas gigi

Bleaching gigi dapat menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif. Namun, sensitivitas ini tidak berlangsung lama dan biasanya akan sembuh dalam beberapa jam setelah prosedur.

3. Tidak efektif pada seluruh jenis noda gigi

Bleaching gigi tidak efektif pada jenis noda gigi tertentu, seperti noda yang terbentuk akibat gigi yang rusak atau mati.

4. Tidak cocok untuk semua orang

Bleaching gigi tidak cocok untuk semua orang. Orang yang memiliki email tipis, masalah gigi sensitif, atau gigi berlubang harus berkonsultasi dengan dokter gigi sebelum memutuskan melakukan bleaching.

Apakah Bleaching Gigi Ditanggung Asuransi?

Terkait dengan pertanyaan apakah bleaching gigi ditanggung asuransi, maka jawabannya tergantung pada jenis asuransi yang Anda miliki. Sebagian besar asuransi kesehatan tidak akan menanggung biaya bleaching gigi sebagai bagian dari perlindungan kesehatan dasar. Namun, beberapa asuransi gigi mungkin menawarkan polis yang mencakup biaya bleaching gigi.

Meskipun kekhawatiran mengenai biaya bisa menjadi suatu masalah, sebaiknya tidak memutuskan untuk melakukan bleaching gigi secara ilegal atau sembarangan. Pasalnya, cara tersebut tidak hanya ilegal tetapi juga berbahaya, bisa merusak gigi. Selain itu, bleaching gigi yang tidak dilakukan oleh dokter gigi yang kompeten atau dengan bahan yang tidak teruji keamanannya dapat memicu masalah gigi serius dan bahkan membahayakan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Informasi Mengenai Asuransi Bleaching Gigi

Berikut ini adalah beberapa informasi terkait asuransi bleaching gigi yang perlu Anda ketahui:

Nama Asuransi Kebijakan Bleaching Gigi Biaya
AIG Mencakup bleaching gigi < Rp 500.000
Indosurya Tidak mencakup bleaching gigi
AXA Tidak mencakup bleaching gigi

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Berapa kadar peroksida yang digunakan saat bleaching gigi?

Setiap dokter gigi pasti mengikuti ketentuan badan kesehatan dunia dalam hal penggunaan bahan kimia. Di mana, kadar peroksida yang digunakan maksimal 6%. Sehingga jika Anda memiliki rencana untuk bleaching gigi, pastikanlah Anda memilih dokter gigi yang berlisensi dan terdaftar di organisasi kesehatan nasional.

2. Apa saja jenis bleaching gigi yang tersedia?

Terdapat dua jenis bleaching gigi, pertama adalah in-office bleaching gigi. Dimana proses ini dilakukan oleh dokter gigi dengan menggunakan gel yang dioleskan ke gigi pasien. Kedua adalah home bleaching. Di mana proses ini dilakukan oleh pasien sendiri dengan mengoleskan gel bleaching pada gigi.

3. Berapa lama hasil bleaching gigi bisa bertahan?

Lama hasil bleaching gigi bergantung pada kebiasaan pasien dalam merawat gigi. Jika pola hidup sehat terjaga, hasil bleaching gigi bisa bertahan lebih dari 2 tahun. Namun, jika pola hidup dan pola makan pasien tidak terjaga, hasilnya bisa lebih cepat pudar.

4. Apakah bleaching gigi aman untuk segala usia?

Karena bahan kimia yang digunakan dalam bleaching gigi, maka proses ini dianggap tidak aman untuk anak-anak yang masih dalam pertumbuhan. Ditambah lagi, pewarna gigi alami pada gigi anak masih relatif kuat dan seringkali cukup alami putihnya.

5. Bisakah bleaching gigi dilakukan saat mengenakan behel gigi?

Saat memakai bracket behel gigi, prosedur bleaching gigi dibilang sangat sulit dilakukan. Karena pasien harus membuka behel saat proses percepatan blushing gigi berlangsung, sehingga prosedurnya jadi gagal atau mengganggu kenyamanan pasien.

6. Apa saja risiko yang bisa dihasilkan dari prosedur bleaching gigi?

Bleaching gigi mungkin tidak cocok bagi orang dengan gigi yang sensitif, karena bisa menyebabkan nyeri dan kepekaan yang mungkin berlangsung selama beberapa hari. Risiko lain termasuk iritasi gusi dan kerusakan email gigi. Tidak jarang bleaching gigi juga bisa menimbulkan pembengkakan dan memerah pada gusi.

7. Bagaimana perawatan gigi setelah melakukan bleaching gigi?

Jangan konsumsi makanan atau minuman yang sangat panas atau dingin selama 48 jam setelah bleaching gigi. Selain itu, hindari minuman yang terdiri dari banyak pewarna seperti kopi dan teh. Agar hasil pemutihan gigi bisa bertahan lama, hindari merokok dan minum minuman beralkohol.

Kesimpulan

Meskipun bleaching gigi cukup populer dan banyak dilakukan, namun sebelum membuka mata lebar-lebar terhadap tawaran seputar bleaching gigi, ada baiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi. Karena jika tidak dilakukan dengan benar, efek samping yang muncul bisa sangat merugikan bagi kesehatan gigi atau mulut secara keseluruhan. Jangan lupa untuk melakukan perawatan gigi yang baik seperti menggosok gigi dua kali sehari, berkumur-kumur, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol.

Akhir Kata

Setiap orang mempunyai alasan yang berbeda untuk melakukan bleaching gigi, seperti merasa lebih percaya diri dan memperbaiki penampilan gigi. Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan bleaching gigi, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi mengenai kebermanfaatan dan risiko yang ada. Karena, meskipun biasanya hasilnya memuaskan, tidak ada salahnya untuk merencanakan segala hal dengan cara yang benar agar lebih aman dan efektif.