Asuransi Syariah Yang Bagus

Pendahuluan

Halo Sobat Edmodo! Perkembangan zaman yang semakin modern membuat kita semakin membutuhkan perlindungan risiko yang terpercaya. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan asuransi. Namun, tidak semua asuransi cocok untuk kita. Bagi kamu yang memegang prinsip hidup halal, tentu saja memilih asuransi syariah jauh lebih baik. Nah, pada artikel ini, kita akan membahas lebih detil tentang asuransi syariah yang bagus dan mengapa kamu harus memilihnya. Yuk, simak!

Apa itu Asuransi Syariah?

Sebelum membahas lebih jauh tentang asuransi syariah yang bagus, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan asuransi syariah itu sendiri. Asuransi syariah merupakan produk perlindungan finansial yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Artinya, asuransi harus mengikuti syarat-syarat yang telah diatur oleh syariah Islam seperti tidak adanya riba (bunga), gharar (spekulasi), dan maysir (perjudian).

Asuransi syariah juga harus berorientasi pada kepentingan masyarakat, bukan sekadar mencari keuntungan semata. Keuntungan yang diperoleh dari asuransi syariah harus dihasilkan dari investasi yang syariah-compliant. Sehingga, asuransi syariah bisa memberikan manfaat yang lebih baik untuk pesertanya dan sesuai dengan ajaran Islam.

Bagaimana Asuransi Syariah Bekerja?

Asuransi syariah bekerja dengan cara mengumpulkan dana dari para nasabah untuk diinvestasikan dalam produk halal seperti saham atau obligasi. Jumlah yang dikumpulkan nantinya akan disimpan dalam dana tabarru (dana yang dibuat khusus untuk membantu peserta yang mengalami musibah). Jika terjadi musibah pada salah satu peserta, dana dari dana tabarru inilah yang akan digunakan untuk memberikan proteksi pada peserta.

Perusahaan asuransi syariah juga akan memberikan manfaat tambahan untuk peserta yang tidak mengalami musibah. Manfaat tambahan tersebut dapat berupa bonus investasi atau kemudahan-kemudahan lainnya bagi peserta.

Kelebihan Asuransi Syariah Yang Bagus

1. Transaksi Halal & Dalam Koridor Syariah

Asuransi syariah sangat memperhatikan aspek transaksi yang halal dan tidak menyalahi prinsip syariah Islam. Semua kegiatan bisnis perusahaan asuransi syariah dilakukan sesuai dengan hukum Islam. Dari pengumpulan premi hingga pengelolaan investasi, semuanya harus dipenuhi sesuai dengan aspek syariah.

2. Menjunjung Tegak Prinsip Ketentuan Kebersamaan

Asuransi syariah mengedepankan nilai-nilai seperti saling tolong menolong, kebersamaan, keadilan, dan kejujuran. Dalam asuransi syariah, para peserta juga diharapkan dapat menciptakan hubungan yang baik dan saling memperhatikan satu sama lain.

3. Mengutamakan Risiko Yang Diakui & Terekspos

Asuransi syariah mengacu pada prinsip-prinsip syariah dalam menentukan kebijakan asuransi. Prinsip tersebut menuntut asuransi hanya menanggung risiko yang diakui dan terekspos. Sehingga, asuransi syariah bisa lebih tepat dalam memberikan perlindungan pada peserta.

4. Memberikan Solusi Kreatif & Tepat Pada Konsumen

Perusahaan asuransi syariah biasanya cukup kreatif dalam menyusun produk-produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Hal tersebut dilakukan dengan memanfaatkan prinsip-prinsip syariah, sehingga produk yang dihasilkan bisa lebih kreatif dan lebih sesuai dengan kebutuhan nasabah.

5. Memberikan Return Yang Kompetitif Dengan Prinsip Syariah

Asuransi syariah memiliki prinsip kerja yang sama dengan bank syariah yaitu menghindari riba dan investasi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Namun, asuransi syariah masih bisa memberikan keuntungan yang cukup besar dan mengalahkan produk-produk asuransi konvensional.

6. Menerapkan Prinsip Tabarru Untuk Kebaikan Bersama

Prinsip tabarru merupakan prinsip dasar dalam asuransi syariah. Prinsip ini mengajarkan tentang membagi risiko yang ada kepada semua peserta. Sehingga, tidak ada peserta yang terbebani secara individu. Jika terdapat peserta yang sedang menderita musibah, maka semua peserta akan membantu dengan memberikan dana yang telah diinvestasikan. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan dan memberi manfaat bagi peserta asuransi syariah.

7. Menjalin Keterikatan Yang Kuat & Kuat Dalam Sosial

Kejujuran dan kepercayaan menjadi nilai penting dalam asuransi syariah. Perusahaan asuransi syariah akan berusaha memberikan pelayanan terbaik dan ketersediaan yang 24 jam untuk nasabahnya. Hal tersebut dilakukan untuk menunjukkan bahwa perusahaan asuransi syariah memahami perjuangan nasabah dan berusaha selalu melakukan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya.

Kekurangan Asuransi Syariah Yang Bagus

1. Tidak Ada Program Asuransi Jiwa

Sekitar 80% dari produk asuransi syariah saat ini adalah program asuransi umum seperti kendaraan bermotor, rumah, kesehatan, dll. Namun, produk asuransi jiwa syariah masih sangat jarang ditemukan di pasaran. Hal ini tentu saja menjadi kendala bagi peserta asuransi.

2. Biaya Premi Yang Cukup Mahal

Produk asuransi syariah biasanya menargetkan kelompok orang yang ingin memperoleh perlindungan lebih maksimal. Oleh karena itu, premi yang harus ditanggung juga jauh lebih mahal dibandingkan dengan premi yang diberikan oleh perusahaan asuransi konvensional.

3. Tidak Semua Musibah Ditanggung

Berdasarkan hukum syariah, tidak semua musibah atau risiko tertentu dianggap sebagai risiko yang harus ditanggung oleh asuransi syariah. Sehingga, produk asuransi syariah memiliki cakupan risiko yang lebih terbatas dari produk asuransi konvensional.

4. Kurangnya Kesadaran Masyarakat Mengenai Produk Asuransi Syariah

Masih banyak masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di daerah-daerah, yang masih kurang menyadari manfaat dan kelebihan produk asuransi syariah. Hal ini membuat produk asuransi syariah sulit untuk berkembang dan dikenal secara luas di masyarakat.

Mitos dan Fakta tentang Asuransi Syariah yang Bagus

No. Mitos Fakta
1 Asuransi syariah lebih mahal dibandingkan dengan asuransi konvensional. Perbandingan premi asuransi syariah dan konvensional tergantung produk yang ditawarkan dan umumnya tidak jauh beda.
2 Asuransi syariah hanya untuk orang beragama Islam. Asuransi syariah terbuka untuk semua agama dan etnis.
3 Investasi dalam asuransi syariah hanya terbatas pada sektor halal saja. Asuransi syariah juga melibatkan praktik musyarakah dan mudharabah, investasi yang lebih luas dari sekadar sektor halal.
4 Asuransi syariah tidak memiliki regulasi yang sama dengan asuransi konvensional, sehingga tidak terlalu aman. Produk asuransi syariah tunduk pada regulasi yang sama dengan produk asuransi konvensional.
5 Asuransi syariah sulit digunakan. Penyedia asuransi syariah menyediakan layanan yang sama dengan asuransi konvensional dan penghasilan klaim sama cepatnya.
6 Asuransi syariah hanya memberikan manfaat untuk orang yang meninggal. Produk asuransi syariah mencakup penyakit yang membutuhkan perawatan, mobil rusak, rumah rusak, dll.
7 Asuransi syariah hanya untuk orang dengan pendapatan tinggi. Produk asuransi syariah tersedia untuk semua kalangan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu.

FAQ Asuransi Syariah Yang Bagus

1. Apa manfaat utama dari asuransi syariah bagi pesertanya?

Manfaat utama dari asuransi syariah adalah memberikan perlindungan finansial pada peserta dan keadilan dalam membagi risiko.

2. Apakah premi asuransi syariah lebih mahal dari premi asuransi konvensional?

Tidak selalu. Perbandingan premi tergantung pada jenis produk dan penggunaan dari kebijakan asuransi syariah yang akan dibeli.

3. Apakah semua jenis risiko ditanggung oleh asuransi syariah?

Berdasarkan hukum syariah, tidak semua jenis risiko bisa ditanggung oleh asuransi syariah. Sehingga, pemilihan produk yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi harus serasi dengan kebutuhan peserta.

4. Apa itu prinsip tabarru dalam asuransi syariah?

Prinsip tabarru mengacu pada prinsip dasar dalam asuransi syariah yang mengajarkan tentang meminimalkan risiko dengan menjaga kepentingan nasabah secara bersama-sama dalam membeli produk asuransi.

5. Apakah semua perusahaan asuransi yang menggunakan nama syariah pasti mengikuti hukum syariah?

Tidak semua. Namun, dalam undang-undang nomor 40 tahun 2014 tentang perasuransian dinyatakan bahwa perusahaan asuransi syariah harus memenuhi persyaratan dan tata cara yang berlaku dalam praktek asuransi syariah.

6. Apa saja produk asuransi syariah yang tersedia di Indonesia?

Produk asuransi syariah yang tersedia di Indonesia saat ini antara lain asuransi mobil, kesehatan, jiwa, dan properti.

7. Bagaimana saya bisa memilih produk asuransi syariah yang baik?

Sebelum memilih produk asuransi syariah, pastikan kamu memahami persyaratan dan ketentuannya terlebih dahulu. Pilih produk yang sesuai dengan kebutuhan kamu dan juga sesuai dengan ketentuan syariah Islam.

8. Apa yang terjadi jika saya ingin mengajukan klaim di perusahaan asuransi syariah?

Perusahaan asuransi syariah akan menghubungi kamu untuk meminta informasi dan dokumen yang diperlukan untuk memproses klaim. Setelah itu, perusahaan asuransi syariah akan menentukan apakah klaim kamu memenuhi syarat atau tidak.

9. Bagaimana cara saya tahu apakah produk asuransi syariah yang saya beli sudah halal atau tidak?

Memilih perusahaan asuransi syariah yang telah terdaftar di otoritas perasuransian sangat penting. Serta hareus terdapat label atau sertifikasi produk halal yang diberikan oleh lembaga pemerintah atau terpercaya lainnya.

10. Apa yang harus saya lakukan jika perusahaan asuransi syariah saya bangkrut?

Keuangan Tabarru adalah pilihan terbaik untuk menjamin kebijakan dalam hal perusahaan asuransi syariah mengalami investasi yang mengecewakan atau bangkrut total. Dana tersebut membantu nasabah untuk membayar premi atau ganti rugi yang telah mereka klaim.

11. Apa yang harus saya lakukan jika saya ingin batalkan paket asuransi syariah yang telah saya beli?

Permintaan pembatalan paket asuransi syariah harus disampaikan langsung kepada perusahaan asuransi syariah yang digunakan.

12. Apa yang harus saya lakukan jika produk asuransi syariah yang saya miliki gagal bayar pada saat terjadi klaim?

Anda dapat mengajukan keluhan secara langsung ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan membatalkan kebijakan asuransi sekaligus memperjuangkan hak Anda di pengadilan.

13. Apakah produk asuransi syariah bisa diterapkan oleh perusahaan