Pengertian Asuransi Syariah Dan Perbedaannya Dengan Asuransi Konvensional

Salam, Sobat Edmodo!

Mungkin sudah banyak yang mengetahui tentang asuransi konvensional. Namun, tahukah Sobat bahwa ada jenis asuransi yang berbeda, yaitu asuransi syariah? Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai pengertian asuransi syariah dan perbedaannya dengan asuransi konvensional.

Asuransi syariah dalam perdagangan merupakan salah satu instrumen keuangan yang penting. Selain itu, asuransi syariah juga menjadi pilihan bagi beberapa masyarakat Indonesia. Terutama bagi yang ingin memperoleh perlindungan finansial dan mendapatkan keuntungan yang halal.

Lalu, apa sebenarnya pengertian dari asuransi syariah? Dan apa perbedaannya dengan asuransi konvensional? Simak pembahasannya pada poin-poin di bawah ini.

Pengertian Asuransi Syariah

📚 Asuransi syariah merupakan sarana untuk melindungi diri atau kepentingan keuangan seseorang dari risiko yang mungkin terjadi.

📚 Asuransi syariah beroperasional sesuai dengan prinsip syariah atau prinsip etika Islam.

📚 Asuransi syariah mengikuti konsep mutualisme, yakni semua peserta saling membantu satu sama lain ketika terjadi musibah atau kecelakaan.

📚 Pada dasarnya, asuransi syariah ini bertujuan untuk memberikan perlindungan sekaligus solusi finansial yang halal bagi para peserta.

Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

📚 Prinsip utama yang membedakan asuransi syariah dan konvensional terletak pada hal penggunaan bunga atau riba. Pada asuransi konvensional, terdapat unsur bunga atau riba sebagai resiko investasi dan profit bagi perusahaan. Sementara, pada asuransi syariah, tidak ada unsur itu.

📚 Pada asuransi syariah mengikuti hukum akad atau kontrak yang dibuat antara dua belah pihak secara jelas dan tegas dalam bentuk bai’ (jualan), wakalah (perwakilan), mudharabah (kerjasama) dan musyarakah (kerjasama bersama).

📚 Asuransi syariah memiliki tata kelola yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah dan melibatkan termasuk Dewan Pembina Syariah untuk setiap produk hukum.

📚 Pada asuransi syariah terdapat pembagian risiko sesuai prinsip syariah, di mana peserta asuransi saling menangung risiko apabila terjadi musibah terhadap objek yang di asuransikan.

📚 Asuransi syariah juga memberikan hasil keuntungan yang lebih diprioritaskan pada peserta, yakni 100 persen keuntungan yang dihasilkan diperoleh oleh peserta sesuai dengan perjanjian atau ketentuan dalam kontrak.

📚 Asuransi Syariah menerapkan sistem keadilan dalam mengatur setiap produknya, dimana setiap peserta akan diperlakukan secara adil dan setiap klaimnya diproses secara adil pula.

📚 Asuransi syariah menerapkan prinsip gotong royong atau saling membantu, sehingga peserta yang terkena musibah mendapat proteksi finansial dari peserta lain.

Tabel Perbandingan Asuransi Syariah dan Konvensional

Asuransi Syariah Asuransi Konvensional
Tidak mengandung unsur riba Mengandung unsur riba
Mengikuti prinsip keadilan dan mutualisme Mengikuti prinsip profit
Tidak menyangkut rincian biaya gadai Menyangkut biaya gadai atau lebih dikenal sebagai tabungan nasabah
Adanya kompensasi tambahan yang diberikan bila peserta meninggal Tidak memiliki kompensasi tambahan pada kematian peserta
Segala keuntungan yang didapat menjadi hak peserta Keuntungan dibagi secara adil antara nasabah dan perusahaan

Frequently Asked Questions (FAQ)

Apa yang dimaksud dengan Asuransi Syariah?

Asuransi syariah adalah bentuk perlindungan finansial yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dalam Islam. Prinsip-prinsip tersebut meliputi adanya penghindaran dari riba, judi, dana hasil melarikan diri, dan dana yang digunakan untuk kegiatan yang melanggar hukum syariah.

Apa saja keuntungan dari membeli asuransi syariah?

Beberapa keuntungan dari membeli asuransi syariah adalah kerelaan nasabah dalam membayar premi, terhindar dari riba atau bunga, sistem keadilan dalam mengatur setiap produk, dan didasarkan pada prinsip mutualisme.

Apakah biaya premi asuransi syariah lebih mahal daripada asuransi konvensional?

Tidak selalu. Biaya premi asuransi syariah sama seperti asuransi konvensional, bahkan dalam beberapa kasus biaya premi asuransi syariah lebih murah.

Bolehkah nasabah asuransi membatalkan polis di tengah jalan?

Ya, nasabah asuransi bisa membatalkan polis di tengah jalan. Namun, nasabah harus mengikuti prosedur yang ada dan ada beberapa konsekuensi yang mungkin ditimbulkan.

Apa saja risiko yang ditanggung oleh peserta asuransi syariah?

Risiko yang ditanggung oleh peserta asuransi syariah berbeda-beda sesuai dengan polis yang dipilih. Namun, umumnya ada risiko kecelakaan, sakit, rawat inap, kematian, dan risiko lainnya yang ditanggung oleh peserta.

Bolehkah peserta asuransi syariah membatalkan polis di tengah jalan?

Bisa. Namun, nasabah harus mengikuti prosedur yang ada dan ada beberapa konsekuensi yang mungkin ditimbulkan.

Bagaimana proses klaim asuransi syariah?

Proses klaim asuransi syariah dilakukan dengan mengirimkan dokumen yang dibutuhkan, sesuai dengan ketentuan polis yang dimiliki.

Apakah nasabah asuransi syariah bisa mengajukan klaim untuk polis yang dibeli lebih dari satu perusahaan?

Ya, nasabah asuransi syariah bisa mengajukan klaim untuk polis yang dibeli di perusahaan mana saja.

Apa saja faktor yang mempengaruhi premi asuransi syariah?

Beberapa faktor yang mempengaruhi premi asuransi syariah adalah jenis polis yang dipilih, umur peserta, riwayat kesehatan, jenis pekerjaan, jumlah tanggungan, dan risiko kecelakaan.

Apakah nilai klaim asuransi syariah dapat dicegah?

Tidak. Tidak ada yang bisa mencegah terjadinya nilai klaim asuransi syariah. Karena nilai tersebut merupakan hak peserta apabila peserta mengalami musibah sesuai ketentuan dalam polis.

Apakah nasabah asuransi syariah bisa melakukan upgrade polis?

Ya, nasabah asuransi syariah bisa melakukan upgrade polis. Namun, harus sesuai dengan ketentuan yang ada.

Apa saja yang harus dilakukan sebelum membeli polis asuransi syariah?

Sebelum membeli polis asuransi syariah, nasabah harus mempertimbangkan ketentuan-ketentuan yang ada dan memastikan bahwa perusahaan tempat dia membeli polis asuransi syariah terpercaya.

Apakah ada syarat khusus untuk menjadi peserta asuransi syariah?

Tidak ada syarat khusus untuk menjadi peserta asuransi syariah. Namun, nasabah harus mengikuti beberapa prosedur yang ada.

Apakah ada batasan jumlah terendah dan terbesar untuk premi asuransi syariah?

Ya, ada. Namun, hal tersebut tergantung dari ketentuan polis yang dimiliki.

Apa yang dimaksud dengan uang pertanggungan dalam polis asuransi syariah?

Uang pertanggungan adalah jumlah dana yang diterima oleh nasabah apabila terjadi kerugian atau kerusakan pada objek yang di asuransikan.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa asuransi syariah adalah bentuk perlindungan finansial sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Asuransi syariah juga memiliki perbedaan dengan asuransi konvensional. Contohnya pada hal penggunaan bunga atau riba, penggunaan hukum akad atau kontrak, tata kelola, dan pembagian risiko sesuai prinsip syariah.

Kelebihan dan kekurangan pada asuransi syariah memang masih menjadi perdebatan. Namun, dari segi kemanfaatan dan keefektifannya, asuransi syariah sangat membantu masyarakat. Namun masih banyaknya masyarakat yang memilih asuransi konvensional.

Jadi, bagi Sobat Edmodo yang masih bertanya-tanya, untuk memilih asuransi mana yang lebih baik, yaitu asuransi syariah atau konvensional? Pilihan ada pada Sobat, sesuai dengan kebutuhan dan prinsip yang dianut oleh Sobat.

Penutup

Demikianlah ulasan mengenai pengertian asuransi syariah dan perbedaannya dengan asuransi konvensional. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat Edmodo. Namun, perlu diingat bahwa hal-hal yang terkait dengan keputusan keuangan, termasuk asuransi, dinilai harus dipikirkan terlebih dahulu dengan matang. Terima kasih sudah membaca.