Pendahuluan
Salam Sobat Edmodo, kita semua tahu bahwa asuransi telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia modern saat ini. Asuransi memberikan perlindungan bagi kita dan keluarga kita dari risiko yang mungkin terjadi di masa depan. Namun, sebagai umat muslim, kita tidak bisa sembarang memilih asuransi yang kita ikuti. Kamu harus memahami asuransi mana yang benar-benar sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. Sebagai teman, katakanlah bahwa banyak asuransi yang diharamkan bagi umat Islam. Kenapa? Yuk, kita cari tahu bersama-sama.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai asuransi mana yang halal dan mana yang haram, mari kita lihat terlebih dahulu apa itu asuransi. Asuransi adalah kontrak yang dibuat antara perusahaan asuransi dan nasabah, di mana nasabah setuju untuk membayar premi pada perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi sendiri akan menjamin untuk membayar ganti rugi jika terjadi sesuatu pada nasabah.
Asuransi sendiri sebenarnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu asuransi umum dan asuransi syariah. Asuransi umum adalah tipe asuransi yang tidak menggunakan prinsip syariah atau Islam sebagai dasarnya, sedangkan asuransi syariah adalah jenis asuransi yang mengikuti prinsip-prinsip syariah Islam.
Sebagai umat muslim, kita harus mempertimbangkan hal ini ketika memilih sebuah asuransi. Kita harus lebih memilih asuransi syariah karena asuransi ini lebih sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Namun, tidak semua asuransi syariah bisa kita pilih karena masih ada jenis-jenis asuransi yang haram bagi umat Islam.
Kelebihan Asuransi Yang Diharamkan Bagi Umat Islam
Benarkah ada kelebihan yang bisa kita dapatkan dari asuransi yang diharamkan bagi umat Islam? Sebagai umat Islam, tentu kita tahu bahwa hal yang haram seharusnya dihindari saja, bukan dicari-cari kelebihannya. Tapi, terkadang ada pihak-pihak tertentu yang berpendapat sebaliknya. Ini dia penjelasannya:
1. Mudah Diterima – Salah satu kelebihan dari asuransi yang diharamkan bagi umat Islam adalah lebih mudah diterima. Kebanyakan orang lebih memilih asuransi jenis ini karena persyaratan yang diajukan lebih mudah. Selain itu, yang dijamin lebih banyak dll.
2. Aman dan Terpercaya – Meskipun asuransi yang diharamkan bagi umat Islam dianggap haram, tetapi mereka tetap menjamin keamanan dan terpercaya dalam memberikan pelayananya, dari segi itu, nasabah akan selalu merasa dijamin dan aman meskipun halal haramnya kurang jelas
3. Terjangkau – Umumnya asuransi yang diharamkan bagi umat Islam lebih terjangkau. Premi yang harus dibayarkan oleh nasabah lebih murah daripada asuransi syariah. Itu sebabnya banyak orang memilih asuransi jenis ini ketimbang asuransi syariah yang memang memperhatikan prinsip-prinsip syariah
4. Banyak Manfaat – Asuransi yang diharamkan bagi umat Islam dengan mudah menawarkan banyak sekali manfaat seperti asuransi kesehatan, asuransi pendidikan dan yang lainnya yang dijamin oleh perusahaan asuransi
5. Lebih Cepat Kentungan – Pada asuransi yang satu ini nasabah akan mendapatkan keuntungan yang lebih cepat, bahkan membuat orang ingin fix bisa cepat kaya atau memperoleh keuntungan dengan mudah dan cepat karena asuransi yang haram menjadi sesuatu yang harapan bagi mereka
6. Mudah Klaim – Klaim asuransi pada jenis ini cenderung lebih mudah dan cepat, karena banyaknya nasabah dan perusahaan asuransi yang lebih gampang memberikan klaim dari pada asuransi syariah, meskipun tidak sepenuhnya sesuai dengan prinsip-prinsip Islam
7. Sudah Terkenal – Asuransi yang diharamkan bagi umat Islam sejak zaman dahulu sudah sangat terkenal, sehingga banyak orang merasa sudah terbiasa dan bisa memperoleh jaminan dari asuransi yang menjadi sejarah.
Kekurangan Asuransi Yang Diharamkan Bagi Umat Islam
Di sisi lain, selain kelebihannya, tentu ada juga kekurangan yang dimiliki oleh asuransi yang diharamkan bagi umat Islam. Jangan sampai tergiur dengan kelebihannya saja, tanpa mempertimbangkan kerugian yang mungkin kita dapatkan.
1. Tidak Sesuai dengan Prinsip-prinsip Islam – Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, asuransi yang diharamkan bagi umat Islam sebagian besar tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Kita sebagai umat muslim tentu harus berpegang teguh pada ajaran Islam, termasuk dalam memilih asuransi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
2. Tidak Jelas Hukumnya – Asuransi yang diharamkan bagi umat Islam hingga saat ini masih menjadi perdebatan tentang kehalalan dan keharamannya dalam ajaran Islam. Beberapa ustadz atau pakar Syariah masih memperdebatkan hal tersebut. Jadi, ketidakjelasan ini bisa menjadi pertimbangan bagi kita sebelum memilih jenis asuransi.
3. Tidak Terjamin kesejahteraan ekonomi – Asuransi yang diharamkan bagi umat Islam sebenarnya tidak menjamin kesejahteraan ekonomi yang baik bagi nasabahnya. Sebab asuransi yang haram tersebut hanya memberikan manfaat sementara tetapi tidak memberikan keuntungan kejelasan akhir serta dalam hal perhitungan yang di berikan hanya spesial atau dikurangnya dari jumlah klaim serta indikatornya tidak pasti
4. Biaya Premi Lebih Murah, Tapi Ganti Rugi Lebih Rendah – Salah satu kekurangan dari asuransi yang diharamkan bagi umat Islam adalah biaya premi yang biasanya lebih murah. Namun, ganti rugi yang akan diberikan oleh perusahaan asuransi cenderung lebih rendah, sehingga nasabah hanya akan mendapatkan manfaat yang sedikit.
5. Ada Potensi Korupsi – Dalam penyelenggaraan asuransi yang diharamkan bagi umat Islam, terdapat potensi terjadinya korupsi. Karena semakin banyak bogus kontrak, semakin banyak potensi kejahatan yang akan terjadi
6. Membuat Terbiasa Dengan Hal Yang Haram – Selain tidak sesuai dengan ajaran Islam, sesuai dengan pengumpulan pola pikir untuk merubah tindak dan membuat terbiasa dengan hal-hal haram yang pada akhirnya akan membentuk sikap tidak benar atau sulit untuk dihilangkan
7. Humas Kurang Baik – Asuransi yang diharamkan bagi umat Islam memiliki citra yang kurang baik dimata masyarakat karena banyak memberikan Janji-janji manis, namun kurang maksimal dalam memberikan pelayanan dan klaim, sehingga menimbulkan ketidakpuasan pada nasabah.
Asuransi yang Diharamkan Bagi Umat Islam
Lalu, apa saja jenis-jenis asuransi yang diharamkan bagi umat Islam? Berikut adalah jenis-jenis asuransi yang diharamkan bagi umat Islam:
No | Nama Asuransi | Keterangan |
---|---|---|
1 | Asuransi Jiwa Konvensional | Asuransi jiwa konvensional menggunakan prinsip riba dalam penawaran dan transaksinya jadi menyentuh akad melibatkan harta yang jelas-jelas haram. |
2 | Asuransi Kesehatan Konvensional | Asuransi kesehatan konvensional juga cenderung menggunakan prinsip riba. |
3 | Asuransi Mobil | Asuransi mobil juga diharamkan karena bersifat spekulatif dan melanggar beberapa prinsip syariah. |
4 | Asuransi Properti | Asuransi properti juga diharamkan bagi umat Islam karena melanggar beberapa prinsip syariah serta bisa melibatkan unsur-unsur riba dan spekulasi. |
5 | Asuransi Umum | Asuransi umum termasuk dalam jenis asuransi haram karena melanggar prinsip-prinsip Syariah dan banyak terlibat unsur riba dan gharar. |
6 | Asuransi Edukasi | Pada dasarnya asuransi edukasi tidak melibatkan unsur-unsur yang haram. Namun, asuransi edukasi konvensional yang dijual di pasar Indonesia, umumnya menggunakan investasi pada saham, reksadana, dan pasar uang, sehingga hal ini menjadikannya haram. |
7 | Asuransi Pariwisata | Jika kita lihat, kebijakan asuransi pariwisata terampilkandari kegiatan yang tidak diperkenankan oleh Islam seperti perjudian dan yang lainnya |
FAQ Asuransi Yang Diharamkan Bagi Umat Islam
Berikut dua belas pertanyaan yang sering diajukan terkait asuransi yang diharamkan bagi umat Islam:
1. Apa Yang Menjadikan Asuransi Interest Diharamkan Bagi Umat Islam?
Asuransi interest cukup kompleks dan lama dalam bahasan halalan toyyiban, hanya saja pada prinsip riba terkadang tidak terbilang atau tertera di dalam polis atau pun clausul.
2. Hukum Berasuransi Menurut Islam?
Asuransi yang dijalankan dengan prinsip Islam, yaitu asuransi syariah, diperbolehkan dalam ajaran Islam. Namun, sebagian besar asuransi konvensional diharamkan oleh ajaran Islam karena melanggar prinsip-prinsip syariah.
3. Apa Saja Kelebihan Dan Kekurangan Asuransi Yang Diharamkan Bagi Umat Islam?
Kelebihan dari asuransi yang diharamkan bagi umat Islam adalah mudah diterima, terpercaya, terjangkau, sangat populer, menghasilkan keuntungan yang cepat, dan mudah klaim.
Sementara, kekurangan asuransi yang diharamkan bagi umat Islam antara lain tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, biaya premi lebih murah tetapi ganti rugi lebih rendah, potensi korupsi, dan memperbolehkan terbiasa dengan hal yang haram.
4. Mengapa Asuransi Yang Menggunakan Bunga (Toba Interest) Dilarang Dalam Islam?
Karena salah satu prinsip utama dalam ajaran Islam adalah larangan untuk melakukan transaksi dengan cara riba. Asuransi yang menggunakan bunga (toba interest) melanggar prinsip ini.
5. Bagaimana Cara Memilih Asuransi Yang Sesuai Dengan Prinsip Islam?
Cara memilih asuransi syariah yang sesuai dengan prinsip Islam adalah dengan memilih yang memiliki sertifikat dari Badan Pengawas Syariah (Dewan Tashtim Indonesia) dan menghindari jenis asuransi yang dilarang oleh ajaran Islam.
6. Apa yang Menjadi Konsekuensi Jika Melanggar Prinsip-prinsip Islam Dalam Asuransi?
Jika kita melakukan atau mengikuti praktik asuransi yang diharamkan oleh ajaran Islam, kita merupakan kaum yang telah melakukan tindakan maksiat terhadap ajaran agama. Kita bisa terkena hukuman dan dosa jika kita terus melakukannya tanpa pertobatan.
7. Mengapa Harus Memilih Asuransi Syariah?
Asuransi syariah memberikan perlindungan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dan terhindar dari transaksi riba. Kita bisa mendapatkan perlindungan dan keuntungan tanpa melanggar ajaran agama. Selain itu, asuransi syariah juga memberikan manfaat sosial yang lebih besar dari pada asuransi konvensional.
8. Apa yang Harus Dilakukan Setelah Mengetahui Bahwa Asuransi Yang Diikuti Melanggar Ajaran Islam?
Jika kita mengetahui bahwa asuransi yang kita ikuti melanggar ajaran Islam, kita harus segera menghentikan dan mencari asuransi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
9. Apa Saja Jenis Asuransi yang Diharamkan Dalam Ajaran Islam?
Jenis-jenis asuransi yang dilarang dalam ajaran Islam antara lain asuransi jiwa konvensional