Salam Sobat Edmodo, kita pasti sudah tidak asing lagi dengan kata asuransi. Asuransi pada dasarnya adalah suatu bentuk proteksi finansial yang diberikan oleh perusahaan asuransi untuk mengganti kerugian finansial atas suatu kejadian yang tidak diinginkan terjadi pada aset atau jiwa kita. Terdapat banyak jenis asuransi yang beragam seperti asuransi kesehatan, kendaraan, jiwa, dan banyak lagi. Namun, di antara semua itu, terdapat dua jenis asuransi yang sering dibandingkan yaitu asuransi umum dan asuransi syariah.
1. Pengertian Asuransi Umum
Asuransi umum, juga dikenal sebagai asuransi konvensional, adalah bentuk asuransi yang diatur oleh hukum positif. Asuransi umum dijual oleh perusahaan asuransi swasta yang berbasis laba dengan tujuan untuk memperoleh laba. Asuransi ini bekerja dengan mengumpulkan premi dari pelanggan dan memberikan penggantian finansial atas kerugian yang terjadi. Penentuan jumlah premi didasarkan pada risiko kejadian yang terjadi dan didasarkan pada prinsip probabilitas kejadian terjadi.
1.1. Karakteristik Asuransi Umum
Karakteristik | Keterangan |
---|---|
Cara Kerja | Diatur oleh hukum positif dan dilakukan oleh perusahaan asuransi swasta yang berbasis laba. |
Profit | Perusahaan asuransi mengambil keuntungan dari pembayaran premi pelanggan. |
Jenis Produk | Beragam, seperti kendaraan, rumah, kesehatan, jiwa. |
2. Pengertian Asuransi Syariah
Asuransi syariah, juga dikenal sebagai Takaful, adalah bentuk asuransi yang diatur oleh prinsip-prinsip syariah Islam. Prinsip dasar asuransi syariah adalah bahwa semua peserta harus saling membantu satu sama lain dalam situasi suka maupun duka. Asuransi syariah didasarkan pada sistem bagi hasil, di mana premi yang diterima digunakan untuk membayar klaim, dan sisa jumlah yang tersisa dibagikan kembali ke peserta dalam bentuk dividen. Dalam asuransi syariah, premi yang dibayarkan bukan merupakan biaya, melainkan merupakan investasi yang digunakan untuk kepentingan bersama.
2.1 Karakteristik Asuransi Syariah
Karakteristik | Keterangan |
---|---|
Cara Kerja | Diatur oleh prinsip-prinsip syariah Islam dan didasarkan pada sistem bagi hasil. |
Profit | Peserta dan perusahaan asuransi berbagi keuntungan dalam bentuk dividen. |
Jenis Produk | Beragam, seperti kendaraan, rumah, kesehatan, jiwa. |
3. Kelebihan Asuransi Umum
Asuransi umum memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
3.1. Lebih Cepat dalam Memberikan Klaim
Perusahaan asuransi umum memiliki sistem administrasi yang lebih efisien sehingga memungkinkan mereka untuk lebih cepat dalam memberikan klaim kepada pelanggan yang terkena risiko. Pelanggan dapat segera mendapatkan penggantian kerugian finansial mereka tanpa menunggu lama.
3.2. Lebih Fleksibel dalam Menyesuaikan Polis
Asuransi umum memiliki kontrak polis yang lebih fleksibel dalam menyesuaikan kebutuhan pelanggan. Pelanggan dapat menambahkan atau menghapus opsi perlindungan sesuai kebutuhan mereka. Dalam hal ini, polis menjadi lebih bersifat personal.
3.3. Lebih Banyak Pilihan Produk
Karena asuransi umum merupakan bisnis berbasis laba, perusahaan asuransi umum memiliki banyak variasi produk sesuai dengan pasar yang ditargetkan. Karena itu, pelanggan memiliki lebih banyak pilihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka dan dengan harga yang lebih terjangkau.
3.4. Ekspansi Pesat
Bisnis asuransi umum berkembang pesat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Faktor utamanya adalah stabilitas politik dan ekonomi yang lebih baik, dan tentunya biaya lebih terjangkau dibandingkan dengan produk asuransi syariah.
3.5. Investasi Lebih Besar
Dalam asuransi umum, investasi dikelola secara profesional oleh perusahaan asuransi. Dalam hal ini, keuntungan investasi dapat mencapai hingga puluhan persen dari premi yang diterima. Oleh karena itu, asuransi umum merupakan pilihan yang baik untuk yang ingin berinvestasi.
3.6. Kompetisi Harga Lebih Ketat
Karena asuransi umum merupakan bisnis berbasis laba, di mana perusahaan asuransi harus mempertahankan pangsa pasar mereka, maka hal ini mendorong para perusahaan asuransi untuk menawarkan harga yang lebih kompetitif.
3.7. Ketersediaan Produk Yang Lebih Luas
Asuransi umum adalah jenis asuransi yang umum di kalangan masyarakat sehingga pelanggan dapat dengan mudah memperoleh produk-produknya. Pada asuransi ini, produk yang ditawarkan lebih banyak, dan pelanggan dapat memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansialnya.
4. Kekurangan Asuransi Umum
Asuransi umum memiliki beberapa kekurangan sebagai berikut:
4.1. Biaya Premi yang Lebih Mahal
Pada asuransi umum, perusahaan harus mengambil untung dari pelanggan. Karena itu, biaya premi pada produk ini lebih mahal dibandingkan dengan asuransi syariah.
4.2. Keterbatasan Perlindungan Jiwa
Asuransi umum memiliki keterbatasan perlindungan jiwa. Uang perlindungan yang didapatkan oleh keluarga yang ditinggalkan tidak cukup untuk mengambil alih tanggung jawab dan support finansial.
4.3. Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi yang Rendah
Perusahaan asuransi umum sering kali memiliki tanggung jawab yang rendah terhadap pelanggan yang mengalami kesulitan finansial. Meskipun telah membayar premi dalam jangka waktu yang lama, perusahaan asuransi masih bisa menolak klaim yang diajukan oleh pelanggan.
4.4. Polis yang Rumit
Polis asuransi umum sering kali lebih rumit dan sulit dipahami oleh pelanggan. Hal ini dapat menyebabkan pelanggan mengikuti produk asuransi yang tidak sesuai dengan kebutuhan finansial mereka.
4.5. Banyak Produk yang Tidak Sesuai dengan Kebutuhan
Banyak produk asuransi konvensional yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi tidak sesuai dengan kebutuhan finansial pelanggan. Misalnya, pelanggan mungkin membayar premi untuk produk asuransi mobil, namun tanpa mengambil manfaat khusus untuk mobil yang dimilikinya (seperti pengambilan opsi tambahan untuk bengkel atau suku cadang).
4.6. Risiko Kehilangan Premi yang Lebih Tinggi
Pada asuransi umum, premi pelanggan dikelola dan diinvestasikan oleh perusahaan asuransi. Oleh karena itu, terdapat resiko bahwa pelanggan dapat mengalami kerugian finansial jika perusahaan asuransi mengalami kerugian dalam investasi.
4.7. Tidak Menjamin Prinsip Syariah
Asuransi umum tidak menjamin prinsip-prinsip syariah Islam, namun mereka berusaha mempertahankan keuntungan dalam bisnis.
5. Kelebihan Asuransi Syariah
Asuransi syariah memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
5.1. Prinsip Syariah
Salah satu kelebihan asuransi syariah adalah mengikuti prinsip-prinsip Islam dan Takaful. Jadi, para pelanggan yang menggunakan produk ini merasa lebih aman dan nyaman menggunakan produk ini dalam segala aspek.
5.2. Profit Bagi Hasil yang Adil
Keuntungan yang didapat oleh perusahaan asuransi syariah dibagi rata di antara peserta dan perusahaan itu sendiri. Dalam hal ini, kemungkinan keuntungan yang didapat oleh pelanggan akan jauh lebih besar dibandingkan dengan produk asuransi konvensional.
5.3. Adanya Tabarru (Sumbangan)
Dalam asuransi syariah, terdapat konsep tabarru, yaitu perbuatan sukarela. Jadi, seorang peserta asuransi syariah melakukan sumbangan untuk membantu peserta lain yang mengalami kerugian.
5.4. Biaya Premi yang Lebih Murah
Pada asuransi syariah, biaya premi dibagi oleh peserta dan perusahaan asuransi. Biaya premi lebih terjangkau sehingga lebih mudah dijangkau oleh masyarakat.
5.5. Polis yang Mudah Dipahami
Sebagai bisnis yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah, perjanjian asuransi syariah lebih mudah dipahami dan dilakukan. Produk-produk asuransi seperti kendaraan, rumah, jiwa, dan kesehatan sangat mudah dipahami setiap detailnya.
5.6. Memberikan Manfaat pada Ekonomi Masyarakat
Takaful selalu mengakui misi sosial dari nilai-nilai keagamaan. Sebagai perusahaan didirikan atas prinsip-prinsip syariah, maka perusahaan ini berfokus pada manfaat yang signifikan bagi masyarakat secara keseluruhan.
5.7. Tidak Ada Pengambilan Uang Premi Tidak Wajar
Asuransi syariah tidak mengambil uang premi yang tidak wajar atau yang merugikan peserta. Alasannya, perusahaan asuransi syariah lebih fokus pada semangat gotong royong dan adil dalam mengatur premi peserta.
6. Kekurangan Asuransi Syariah
Asuransi syariah memiliki beberapa kekurangan sebagai berikut:
6.1. Kurangnya Ketersediaan Produk
Pada asuransi syariah, pilihan produk yang tersedia masih terbatas. Secara umum, produk utama yang ditawarkan adalah Takaful kesehatan, Takaful kendaraan bermotor, dan Takaful jiwa.
6.2. Kurangnya Dana Investasi
Asuransi syariah membutuhkan modal yang besar untuk bisa beroperasi di pasar. Karena itulah, modal perusahaan sangat diperhatikan. Jika investasi rendah, maka kemungkinan besar manajemen pengembangan produk akan sulit dilakukan.
6.3. Tidak Semua Perusahaan Asuransi Syariah Tepat
Dalam bisnis pengembangan produk, Takaful tidak serta merta menjamin kualitas dari setiap perusahaan yang menawarkan produk Takaful. Ada perusahaan asuransi syariah yang kurang baik kualitasnya.
6.4. Perlu Supervisi Dari Otoritas Terkait
Asuransi syariah harus diawasi oleh otoritas keuangan yang tepat agar tidak menimbulkan pertentangan di dalam sistem ekonomi Finansial Nasional.
6.5. Tenaga Ahli Syariah Saham Kurang
Tentunya sebagai perusahaan yang berbasis syariah, keahlian ini sangat dibutuhkan. Kekurangan sumber daya manusia yang berbasis syariah menyulitkan perusahaan dalam mengembangkan produk asuransi syariah.
6.6. Tidak Terlalu Kompetitif
Jumlah perusahaan asuransi syariah di Indonesia saat ini masih terbilang kecil. Ini menyebabkan tingkat persaingan dalam menawarkan produk masih rendah.
6.7. Ketergantungan Pasar Migas
Pasalnya, sektor migas di Indonesia masih tergolong besar dalam hal pembiayaan dan asuransi. Jika tidak terjadi seperti sekarang, maka perusahaan asuransi syariah akan mengalami kerugian.
7. Kesimpulan dan Rekomendasi
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa asuransi umum dan asuransi syariah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Asuransi umum lebih cocok untuk orang yang ingin mencari hasil investasi yang lebih besar dan memiliki banyak pilihan produk. Sedangkan asuransi syariah lebih mengedepankan