Pendahuluan
Salam, Sobat Edmodo! Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki populasi muslim terbesar di dunia, sehingga tidak mengherankan jika industri asuransi syariah di Indonesia menjadi salah satu yang berkembang pesat. Sejak pertama kali diluncurkan pada 1995, asuransi syariah telah tumbuh menjadi industri yang sangat penting bagi ekonomi Indonesia.
Asuransi syariah bertujuan untuk memberikan perlindungan finansial bagi masyarakat dengan prinsip-prinsip syariah yang berlandaskan keadilan, kesetaraan, dan penghindaran hal-hal yang dianggap riba. Karena semakin banyaknya masyarakat yang membutuhkan asuransi syariah, pilihan asuransi syariah yang ada di Indonesia pun semakin banyak.
Namun, seperti halnya produk-produk asuransi lainnya, ada kelebihan dan kekurangan dalam asuransi syariah. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kami akan memberikan informasi lengkap tentang daftar asuransi syariah di Indonesia 2017, serta mengulas kelebihan dan kekurangan dari masing-masing asuransi syariah di Indonesia.
Jadi, bagi Anda yang ingin membeli asuransi syariah, simak selengkapnya informasi lengkap di bawah ini.
Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Syariah
Kelebihan Asuransi Syariah
1. Prinsip Syariah yang Berlandaskan Keadilan
Asuransi syariah didasarkan pada prinsip-prinsip syariah yang menekankan keadilan dalam setiap transaksi, sehingga nasabah akan merasa aman dan nyaman. Prinsip-prinsip syariah tersebut antara lain adalah keadilan, kesetaraan, penghindaran hal-hal yang dianggap riba, dan tanpa adanya unsur spekulasi.
2. Dikelola dengan Prinsip Kerja yang Transparan
Selain prinsip syariah, asuransi syariah juga dikelola dengan prinsip kerja yang transparan. Jadi, nasabah akan mengetahui bagaimana manajemen asuransi bekerja, termasuk bagaimana keuntungan didistribusikan.
3. Pilihan Investasi yang Berlandaskan Syariah
Asuransi syariah menawarkan pilihan investasi yang berlandaskan syariah, seperti emas, properti, atau saham syariah. Jadi, nasabah dapat mempercayakan investasinya pada asuransi syariah tanpa perlu merasa khawatir investasinya melanggar prinsip-prinsip syariah.
4. Memberikan Keuntungan bagi Nasabah
Selain memberikan perlindungan keuangan bagi nasabah, asuransi syariah juga memberikan keuntungan yang ditawarkan dalam bentuk pembagian hasil antara nasabah dan perusahaan asuransi.
5. Membantu Masyarakat Berbagi Risiko
Dalam prinsip syariah, ketika seseorang menghadapi risiko tertentu, maka ia dapat berbagi risiko dengan orang lain. Hal ini berlandaskan konsep takaful, yaitu mengumpulkan dana dari nasabah agar dapat digunakan ketika ada salah satu nasabah yang mengalami musibah.
6. Tidak Ada Beban Bunga
Pada asuransi syariah, nasabah tidak akan dikenakan beban bunga karena syariah melarang hal tersebut.
Kekurangan Asuransi Syariah
1. Tidak Ada Proteksi terhadap Inflasi
Asuransi syariah tidak menawarkan proteksi terhadap inflasi. Hal ini karena asuransi syariah bekerja dengan prinsip bagi hasil yang berarti nasabah menanggung sebagian risiko investasi.
2. Keterbatasan Produk
Saat ini, produk asuransi syariah masih terbatas dan belum sebanyak produk asuransi konvensional.
3. Tidak Menawarkan Premi yang Rendah
Premi asuransi syariah biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan premi asuransi konvensional. Hal ini dikarenakan biaya operasional dan investasi yang lebih besar.
4. Belum Disepakati Standar Syariah yang Berlaku Secara Internasional
Belum adanya standar internasional untuk asuransi syariah membuat banyak perusahaan asuransi syariah mengembangkan standar masing-masing, sehingga dapat menghasilkan ketidakpastian dan risiko bagi nasabah.
5. Adanya Konflik Kepentingan
Asuransi syariah pada umumnya terpusat pada prinsip bergandengan tangan dalam menghadapi risiko. Namun pada kenyataannya, terkadang ada perusahaan asuransi yang lebih memperhatikan keuntungan mereka sendiri dibandingkan dengan kepentingan nasabah.
6. Ada Beberapa Bentuk Asuransi Syariah yang Tidak Emasif
Dalam beberapa jenis asuransi syariah, masih terdapat produk asuransi syariah yang kurang memenuhi syarat menjadi produk asuransi yang masif, sehingga produk tersebut kurang diminati oleh masyarakat.
Daftar Asuransi Syariah di Indonesia 2017
Berikut adalah daftar asuransi syariah yang beroperasi di Indonesia pada tahun 2017:
No | Nama Asuransi Syariah | Tahun Beroperasi | Kantor Pusat | Produk Andalan |
---|---|---|---|---|
1 | Asuransi Takaful Keluarga | 1992 | Jakarta | Perlindungan Jiwa, Pendidikan, dan Investasi Syariah |
2 | Asuransi Syariah Mega Life | 2003 | Jakarta | Pendidikan Anak, Kesehatan, dan Dana Pensiun Syariah |
3 | Asuransi Takaful Umum | 2003 | Jakarta | Asuransi Kendaraan Bermotor, Asuransi Kebakaran, dan Asuransi Kesehatan |
4 | Jiwa Syariah Equity Life | 2004 | Jakarta | Perlindungan Jiwa, Dana Pensiun, dan Investasi Syariah |
5 | Asuransi Mitra Maparya Syariah | 2007 | Jakarta | Perlindungan Jiwa, Dana Pensiun, dan Asuransi Kendaraan |
6 | Asuransi Astra Aviva Life Syariah | 2011 | Jakarta | Perlindungan Jiwa, Kesehatan, dan Investasi Syariah |
7 | Takaful Indonesia | 2014 | Jakarta | Perlindungan Kesehatan, Pendidikan, dan Dana Pensiun Syariah |
8 | Asuransi Allianz Life Syariah | 2015 | Jakarta | Perlindungan Jiwa, Kesehatan, dan Dana Pensiun Syariah |
9 | Asuransi MNC Life Syariah | 2015 | Jakarta | Perlindungan Jiwa, Kesehatan, dan Investasi Syariah |
10 | Asuransi Wahana Tata Jasa Syariah | 2016 | Jakarta | Perlindungan Jiwa, Kesehatan, dan Investasi Syariah |
FAQ
1. Apa itu asuransi syariah?
Asuransi syariah adalah jenis asuransi yang berdasarkan prinsip syariah Islam, yaitu menekankan keadilan, kesetaraan, dan penghindaran hal-hal yang dianggap riba.
2. Apa saja prinsip-prinsip syariah yang diterapkan pada asuransi syariah?
Prinsip-prinsip syariah yang diterapkan pada asuransi syariah antara lain adalah keadilan, kesetaraan, penghindaran hal-hal yang dianggap riba, dan tanpa adanya unsur spekulasi.
3. Apa perbedaan antara asuransi syariah dan asuransi konvensional?
Perbedaan antara asuransi syariah dan asuransi konvensional terletak pada prinsip yang digunakan dan produk yang ditawarkan. Asuransi syariah menggunakan prinsip syariah Islam dan menawarkan produk yang berlandaskan syariah, sedangkan asuransi konvensional menggunakan prinsip ekonomi konvensional dan menawarkan produk yang berbasis konvensional.
4. Apa kelebihan asuransi syariah dibandingkan dengan asuransi konvensional?
Beberapa kelebihan asuransi syariah dibandingkan dengan asuransi konvensional antara lain adalah prinsip syariah yang berlandaskan keadilan, dikelola dengan prinsip kerja yang transparan, pilihan investasi yang berlandaskan syariah, memberikan keuntungan bagi nasabah, dan membantu masyarakat berbagi risiko.
5. Apakah nasabah asuransi syariah dikenakan beban bunga?
Tidak, nasabah asuransi syariah tidak dikenakan beban bunga karena syariah melarang hal tersebut.
6. Apakah premi asuransi syariah lebih rendah dibandingkan dengan asuransi konvensional?
Tidak, premi asuransi syariah biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan premi asuransi konvensional. Hal ini dikarenakan biaya operasional dan investasi yang lebih besar.
7. Apakah asuransi syariah menawarkan proteksi terhadap inflasi?
Tidak, asuransi syariah tidak menawarkan proteksi terhadap inflasi. Hal ini karena asuransi syariah bekerja dengan prinsip bagi hasil yang berarti nasabah menanggung sebagian risiko investasi.
8. Apa saja produk-produk yang ditawarkan oleh asuransi syariah?
Produk-produk yang ditawarkan oleh asuransi syariah antara lain perlindungan jiwa, kesehatan, pendidikan, investasi, dana pensiun, asuransi kendaraan bermotor, asuransi kebakaran, dan lain sebagainya.
9. Apakah setiap perusahaan asuransi syariah memiliki standar syariah yang sama?
Tidak, setiap perusahaan asuransi syariah memiliki standar syariah yang berbeda-beda, sehingga dapat menghasilkan ketidakpastian dan risiko bagi nasabah.
10. Apa itu konflik kepentingan pada asuransi syariah?
Konflik kepentingan adalah situasi dimana perusahaan asuransi syariah lebih mempertimbangkan keuntungannya sendiri daripada kepentingan nasabah dalam menghadapi risiko.
11. Apakah setiap jenis asuransi syariah masif?
Tidak, beberapa jenis asuransi syariah masih terdapat produk asuransi syariah yang kurang memenuhi syarat menjadi produk asuransi yang masif, sehingga produk tersebut kurang diminati oleh masyarakat.
12. Apakah proteksi asuransi syariah hanya untuk muslim?
Tidak, proteksi asuransi syariah dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, tanpa memandang agama atau kepercayaan.
13. Apa yang harus diperhatikan sebelum membeli asuransi syariah?
Sebelum membeli asuransi syariah, pastikan terlebih dahulu bahwa perusahaan asuransi memiliki izin dari otoritas yang berwenang, produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial Anda, premi yang ditawarkan sesuai dengan keuangan Anda, dan pastikan bahwa perusahaan asuransi memiliki track record yang baik untuk menjamin keamanan dan kualitas layanan.
Kesimpulan
Setelah membaca informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa asuransi syariah memiliki kelebihan dan kekurangan, namun seiring dengan perkembangan industri asuransi syariah di Indonesia, semakin banyak pilihan produk asuransi sy