Selamat Datang Sobat Edmodo!
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sobat Edmodo, kita semua saling mengenal dan sepakat bahwa kesehatan adalah hal yang sangat penting dan tak ternilai harganya. Dalam kaitannya dengan kesehatan, maka tak jarang kita menemui banyak perusahaan asuransi yang menawarkan jasa asuransi kesehatan. Asuransi ini bertujuan untuk memberikan rasa aman untuk siapa saja yang memilikinya, karena jika sakit maka pihak asuransi akan membiayai pengobatan kita.
Namun, pada hakikatnya, isu asuransi kesehatan oleh masyarakat awam masih dianggap tabu. Terlebih lagi, dengan adanya konstelasi hukum di Indonesia memperburuk situasi dalam praktek asuransi kesehatan, maka tak jarang masyarakat cukup awam memahami hukum asuransi, termasuk di dalamnya hukum asuransi kesehatan syariah.
Maka dari itu, melalui artikel kali ini, penulis akan membahas tentang Hukum Asuransi Kesehatan Syariah secara mendalam dari sisi normatif hukum di Indonesia. Diharapkan setelah membaca artikel ini, sobat Edmodo bisa memahami lebih dalam tentang hukum asuransi kesehatan syariah dan ingin mencoba menggunakannya sebagai bentuk perlindungan untuk diri dan keluarga.
Kelebihan dan Kekurangan Hukum Asuransi Kesehatan Syariah
Sebelum memulai penjelasan tentang hukum asuransi kesehatan syariah, mari kita bahas terlebih dahulu mengenai kelebihan dan kekurangan dari asuransi kesehatan syariah dibanding asuransi kesehatan konvensional.
Kelebihan Asuransi Kesehatan Syariah
1. Sistem Yang Transparan
✅
Asuransi kesehatan syariah memiliki aturan yang sangat transparan, dimana standar mutu asuransi ditentukan sesuai dengan syariah dan regulasi. Hal ini dianggap sebagai kelebihan tersendiri yang membebaskan masyarakat dari risiko kerugian yang kurang jelas. Oleh karena itu, cara kerja dan nilai asuransi kesehatan syariah yang jelas sejalan dengan prinsip syariah, dan memungkinkan nasabah untuk memahaminya dengan jelas.
2. Prinsip Berbagi Resiko
✅
Asuransi kesehatan syariah membangun sistem berdasarkan prinsip bagi hasil dan harus membayar premi setiap bulan sesuai dengan prinsip berbagi resiko. Walaupun hal ini memberikan keuntungan bagi pihak pengelola, namun perhitungan keuntungan itu sendiri sangat tergantung pada perkembangan kesehatan nasabah. Masyarakat dapat merasa aman karena terkoneksi dengan jaringan asuransi kesehatan syariah.
3. Dredibility Asuransi Kesehatan Syariah
✅
Asuransi kesehatan syariah memiliki sistem yang mengutamakan aturan syariah, dengan nilai yang mengedepankan pelayanan dan keuntungan yang seimbang. Kepercayaan masyarakat juga tumbuh seiring dengan kredibilitas dan diterimanya asuransi kesehatan syariah di Indonesia, dasar dari kualitas produk syariah dan keamanan dana investasi yang dijami.
4. Manfaat melalui Donasi Sosial
✅
Asuransi kesehatan syariah berbeda dari asuransi konvensional yang mengutamakan pendapatan. Asuransi kesehatan syariah memperhatikan masyarakat yang membutuhkan tanpa terkait keuntungan dari transaksi. Investasi asuransi kesehatan syariah sangat bergantung pada keuntungan sebagai bisinis secara tidak langsung, sehingga tidak semata-mata terikat dengan penghasilan dari nasabah namun juga memutar kegiatan sosial yang terkait dengan kesehatan.
5. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengindahkan kesehatannya
✅
Dalam menggunakan asuransi kesehatan syariah kita seperti belajar untuk menjaga kesehatan dengan lebih baik. Hal ini disebabkan setiap pihak harus memperhatikan syarat-syarat asuransi kesehatan syariah agar perlindungan yang didapat benar-benar maksimal. Dalam skema berbayar, perhatian tentang prasyarat dan prinsip disadari para nasabah.
Kekurangan Asuransi Kesehatan Syariah
1. Potensi Mengalami Kerugian
🚫
Setiap asuransi, baik kesehatan syariah maupun konvensional, selalu memiliki risiko kerugian. Risiko tersebut tergantung dari ketentuan bahkan aturan di dalam setiap asuransi. Pada kondisi tertentu, premi yang harus dibayar jauh lebih mahal sehingga biaya menjadi agak tidak adil bagi masyarakat dengan premi yang rendah.
2. Terdapat Batasan Perlindungan Kesehatan
🚫
Perlindungan dalam asuransi kesehatan syariah hanya kan ditanggung samapi batas tertentu saja. Jika anda hany mendapatkan perlindungan kesehatan dalam jangkauan pemakaman tentunya tidak sebanding dengan premi yang anda keluarkan.
3. Biaya Premi Ada Kaitannya Dengan Prinsip Syariah
🚫
Asuransi kesehatan syariah tetap mengedepankan aturan syariah yang membuat banyak nasabah mengeluhkan besarnya biaya premi. Biaya yang layak, tergantung dari ketentuan dalam setiap asuransi yang ditawarkan. Prinsip syariah harus dipatuhi, termasuk membayar premi yang sama pada setiap sen.
4. Klaim Seringkali Rumit dan Lama
🚫
Saat mengajukan klaim asuransi kesehatan syariah, sering kali itu rumit dan memakan waktu yang cukup lama. Hal ini disebabkan oleh ketentuan dan prosedur yang begitu berbelit-belit, yang menyebabkan banyak masyarakat tidak puas dengan proses klaim tersebut. Menurut hasil survei, nasabah asuransi kesehatan syariah merasa agak lama dalam proses klaim, karena harus memenuhi syarat-syarat tertentu sebelum dapat memperoleh uang klaim.
5. Keterbatasan Klinik dan Rumah Sakit Kerjasama
🚫
Jumlah dan kualitas klinik yang bekerja sama dengan asuransi kesehatan syariah relatif terbatas dan tidak semua lokasi di Indonesia bisa terjangkau. Oleh karena itu, kadang kala keterbatasan klinik dan rumah sakit kerjasama membuat masyarakat enggan menggunakan asuransi kesehatan syariah. This can cause problems for those in need to use the health insurance there, as they are limited in choices available to them.
6. Potensi Denda dan Penambahan Biaya
🚫
Sejalan dengan aturan asuransi, ketika nasabah terlambat membayar premi, maka nasabah harus membayar denda atau biaya tambahan. Keterlambatan dalam pembayaran premi bahkan bisa menyebabkan polis menjadi hangus.
7. Kuota Asuransi Terbatas
🚫
Dimana ada keuntungan di sana ada juga pengetakan. Batasan asuransi yang diberikan terkadang hanya dibatasi oleh kuota dan tidak memperhatikan berlaku tidaknya prinsip syariah. Saat kuota asuransi sudah habis, nasabah tidak dapat menambahkan proteksi atau membeli asuransi, itulah kebiasaan nasabah pada umumnya.
Seluk Beluk Asuransi Kesehatan Syariah
Asuransi kesehatan syariah tidak jauh berbeda dengan asuransi konvensional dimana produk asuransi ini terdiri dari 3 kosntributor utama, yaitu nasabah sebagai pemiliki polis, perusahaan asuransi kesehatan syariah sebagai penjamin klaim dan biaya, serta usaha ekonomi atau investasi atas dana nasabah menjadi mitra perusahaan ini. Ada tujuh jenis produk asuransi kesehatan syariah secara umum, yaitu:
No. | Nama Produk Asuransi | Jenis Produk | Syarat |
---|---|---|---|
1 | Family Health Plan | Biaya Rumah Sakit, Biaya Dokter | Premi tergantung dari jenis produk yang dipesan, tinggal di dalam negeri dan min. 3 tahun. |
2 | Senior Citizen Package | Biaya Rumah Sakit, Biaya Dokter | Premi tergantung dari jenis produk yang dipesan, tinggal di dalam negeri dan min. 12 tahun. |
3 | Care Share As-Syifa Balance | Biaya Rumah Sakit, Biaya Dokter | Premi satu tahun,sudah diisi blanko dalam wali, tempat tinggal. |
4 | Ayudhya Protection Plus | Biaya Rumah Sakit, Biaya Dokter | Minimal premi yang harus dibayar per tahun, premi sesuai dengan usia nasabah, tempat tinggal, dan masa berlaku sekitar 5-10 tahun. |
5 | Priority Start | Biaya Rumah Sakit, Biaya Dokter | Emosi dan premi asuransi lebih gampang untuk pemula yang baru saja memulai proteksi asuransi. |
6 | Pijar Sehat Total | Biaya Rumah Sakit, Biaya Dokter | Premi tinggi dan tergantung dari jenis produk yang dipesan, tinggal di dalam negeri, dan terbatas waktu 1 tahun. |
7 | Mega Care Prima | Biaya Rumah Sakit, Biaya Dokter | Premi tergantung dari jenis produk yang dipesan, tempat tinggal, dan jenis kelamin nasabah. |
Tips Memilih Asuransi Kesehatan Syariah
Saat ini, keberadaan produk asuransi kesehatan syariah menjadi pilihan ketika memilih asuransi di Indonesia. Ada beberapa tips yang harus diperhatikan ketika memilih asuransi kesehatan syariah:
1. Tantang Merek Asuransi Kesehatan Syariah yang Terkenal
Perusahaan asuransi kesehatan syariah yang sudah terkenal memang masih menjadi pilihan yang baik. Hal ini menguntungkan nasabah sehingga memperoleh perlindungan kesehatan dengan baik.
2. Pastikan Jasa yang Diberikan
Pilihlah asuransi kesehatan syariah yang memberikan pelayanan yang memadai untuk kebutuhan asuransi kesehatan anda.
3. Pastikan Film Pack yang Cocok
Pilihlah asuransi sesuai dengan kebutuhan dan keberirisan jangka waktunya.
4. Cek dan Periksa Terlebih Dahulu
Sebaiknya lakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan, anda dapat bertanya secara langsung maupun melalui media yang disediakan perusahaan asuransi.
5. Gunakanlah Asuransi Sebagaimana Alur Syariahnya
Ketika mengambil produk asuransi kesehatan syariah, gunakanlah aturan syariah secara baik dan kompleks.
6. Hindarilah Asuransi Kesehatan Syariah yang Seringkali Bermasalah
Jangan memilih asuransi kesehatan syariah yang sering menemui masalah, misalnya dalam pengalaman lancar klaim atau hal-hal yang buruk.
7. Persiapkanlah Skala Perlindungan yang Baik dan Jelas
Memilih asuransi kesehatan syariah yang jelas dan memberikan perlindungan dalam jangka panjang adalah salah satu hal yang penting.
FAQ
1. Apa Itu Asuransi Kesehatan Syariah?
Asuransi kesehatan syariah adalah bentuk asuransi dengan system syariah yang diterapkan untuk membiayai dan menanggapi segala kerugian keuangan saat seseorang memerlukan perawatan medis atau sakit takduga yang ter