Salam Sobat Edmodo
Kehidupan ini tak pernah bisa diprediksi. Ada kalanya kita merasakan kebahagiaan dan ada kalanya kita merasakan kesulitan. Untuk itu, adanya asuransi memang menjadi sebuah solusi bagi kita yang ingin mengantisipasi risiko- risiko yang ada di masa depan. Tetapi, apa jadinya jika kita berbicara soal asuransi syariah? Apakah hukum positif di Indonesia mendukung keberadaannya? Atau, justru sebaliknya?
Mungkin sebagian dari kalian masih merasa asing dengan istilah asuransi syariah. Sebenarnya, asuransi syariah adalah sebuah bentuk lembaga keuangan yang menerapkan prinsip- prinsip syariah dalam usahanya, yang berbasis pada prinsip- prinsip keadilan, transparansi, dan kesetimbangan. Prinsip- prinsip inilah yang kemudian membuat asuransi syariah memiliki kelebihan tersendiri dalam membantu masyarakat menghadapi risiko- risiko di masa depan.
Namun, keberadaan asuransi syariah seakan terus menjadi perdebatan di kalangan masyarakat, terutama soal dukungan hukum positif. Oleh karena itu, pada artikel ini, kami akan membahas secara detail tentang hukum positif asuransi syariah, kelebihan dan kekurangan, serta informasi lengkap tentang asuransi syariah. Selamat membaca!
Kelebihan Hukum Positif Asuransi Syariah
🚀 Efektif dalam Mengantisipasi Risiko- risiko keuangan
Asuransi syariah dianggap efektif mengantisipasi segala risiko- risiko keuangan yang mungkin terjadi di masa depan. Hal ini berdasarkan pada prinsip syariah yang digunakan sebagai dasar pada asuransi syariah, yakni prinsip keadilan dan kesetimbangan. Adanya prinsip- prinsip itu dalam asuransi syariah, membuat proteksi dan manfaat yang di dapatkan oleh peserta lebih sesuai dengan kontribusi yang diberikan, sehingga keberadaannya dianggap sangat membantu masyarakat untuk menghadapi berbagai risiko yang mungkin terjadi di masa depan.
🚀 Bebas dari Unsur Bunga
Asuransi syariah tidak menggunakan bunga dalam kegiatan operasionalnya, sehingga tidak ada unsur riba yang digunakan dalam transaksi. Terutama, bila dilihat dari sudut pandang syariah, penggunaan bunga adalah dilarang. Sehingga dengan tidak adanya unsur bunga, menjadikan asuransi syariah menjadi lebih halal dan sesuai dengan syariah.
🚀 Dikelola dengan Prinsip Transparansi
Keberadaan prinsip transparansi dalam asuransi syariah membuat peserta asuransi mendapatkan perlindungan yang seimbang dan adil. Informasi yang berkaitan dengan asuransi harus disediakan dengan jelas oleh perusahaan asuransi. Hal ini bertujuan agar peserta asuransi dapat memahami dengan baik mengenai ketentuan yang ada di dalam kontrak asuransi mereka.
🚀 Investasi Berdasarkan Prinsip Syariah
Dalam kegiatan investasinya, asuransi syariah selalu memperhatikan prinsip syariah, seperti halnya tidak berinvestasi pada bidang- bidang yang tidak bersifat halal atau melakukan praktik riba. Dengan cara demikian diharapkan mampu membangun kepercayaan sehingga membuat perusahaan asuransi syariah lebih aman dan terpercaya.
🚀 Tidak Bersifat Spekulatif
Asuransi syariah memiliki ciri khas tidak bersifat spekulatif, yakni memberikan jaminan perlindungan yang lebih jelas dan tidak hanya ditujukan pada sisi finansial saja namun lebih ditujukan pada perlindungan yang menyeluruh terhadap peserta asuransi atau keluarganya jika terjadi kejadian tak terduga.
🚀 Harga Premium yang Dapat Ditransparansikan
Asuransi syariah menerapkan harga yang dapat ditransparansikan, sehingga membantu peserta memahami dengan baik tentang kontribusi beserta proteksi yang dapat di terimanya. Alhasil, membuat peserta asuransi lebih mudah memilih jenis proteksi yang mereka butuhkan serta menghindarkan risiko adanya tagihan dalam jumlah yang besar pada hari mereka harus membayar kontribusi asuransi yang harus mereka bayar.
🚀 Prinsip Kebersamaan
Asuransi syariah diharapkan dapat membangun hubungan yang harmonis antara perusahaan asuransi dan pesertanya, dan tidak hanya didasarkan pada prinsip keuntungan belaka. Kebersamaan dan kepedulian atas kesejahteraan bersama menjadi prioritas utama dalam asuransi syariah.
Kekurangan Hukum Positif Asuransi Syariah
💡 Adanya Biaya Fund Management
Walaupun terdapat manfaat, asuransi syariah terkadang memiliki biaya management fund yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk asuransi tradisional. Biaya fund management sendiri merujuk pada jumlah aset yang dikelola oleh asuransi syariah dan dikonversikan ke dalam besaran persen. Tingginya biaya fund manajement bisa dikarenakan oleh jumlah aset yang dimiliki terbilang kecil.
💡 Terdapat Risiko Pengelolaan yang Kurang Profesional
Perusahaan asuransi syariah terkadang belum mampu menjamin adanya pengawasan yang cukup dalam pengelolaan dana nasabah. Seperti halnya produk- produk asuransi lain, dana investasi menjadi tanggung jawab dari perusahaan asuransi syariah. Perusahaan ini seharusnya memastikan bahwa dana investasi dalam kondisi yang stabil sesuai dengan kriteria investasi syariah yang digunakan. Namun, terkadang tidak mampu menjamin hasil yang maksimal bagi nasabah.
💡 Ketergantungan pada Prinsip Syariah
Sebagian orang menganggap, keberadaan prinsip syariah dapat mengganggu efektivitas pengelolaan asuransi. Misalnya, ketika mencari alternatif investasi yang masih sesuai dengan prinsip syariah. Hal ini sepertinya akan membuat susah asuransi syariah untuk menemukan investasi yang paling maksimal.
💡 Berpotensi Sulit Menguasai Pasar
Ketika berbicara tentang pasar, produk- produk asuransi syariah dianggap kurang mampu bersaing dengan produk- produk asuransi konvensional, terutama dalam hal pemasaran. Ini karena, segmen pasar umum yang cenderung mengambil produk- produk asuransi tradisional lebih besar, terutama jika di situasi perekonomian yang stabil. Hal ini tentunya berdampak pada pangsa pasar yang relatif kecil bagi asuransi syariah.
💡 Tidak memiliki Rekanan Kerja yang Luas
Perusahaan asuransi syariah masih terbilang jarang memiliki jaringan kerjasama yang kredibel. Ini menjadi salah satu kendala dalam memperluas pasar, mengingat untuk memperpendek jarak antara perusahaan asuransi dan konsumen harus melalui kerjasama rekanan dan agen pemasaran yang terpercaya.
💡 Adanya Resiko Moral Hazards
Resiko yang tak dapat diprediksi adalah salah satu tantangan bagi perusahaan asuransi syariah. Terutama soal di mana peserta asuransi cenderung merasa merasa terlindungi dan terkadang tidak sigap menghadapi risiko keuangan yang dapat terjadi di masa depan. Mereka cenderung melakukan risiko- risiko yang memang sudah diatur ke ujung- ujung risiko terburuk tanpa melakukan tindakan mitigasi risiko selama masa proteksi.
💡 Ketidakpastian Atas Sikap Pemerintah
Hal yang masih menjadi kendala dalam pengembangan asuransi syariah adalah tidak stabilnya sikap pemerintah. Di satu sisi, pemerintah sudah memberi dukungan, tetapi di sisi lain, pemutakhiran peraturan soal hukum syariah dan perbankan menjadi satu rangkaian yang saling terkait.
Tentang Asuransi Syariah
Sebagaimana sudah disinggung di awal, asuransi syariah adalah sebuah bentuk lembaga keuangan yang menerapkan prinsip- prinsip syariah dalam aktivitas bisnisnya. Bagi seseorang yang belum familiar dengan istilah syariah, letak kekhasannya terletak pada penggunaan prinsip- prinsip keadilan yang menjadi dasar yang digunakan dalam seluruh aktivitas bisnis asuransi syariah.
Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Syariah
Sejujurnya, tiap jenis asuransi mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Begitu juga dengan asuransi syariah. Sisi positif asuransi syariah yang sedang banyak dibicarakan antara lain:
✔️ Asuransi syariah memiliki basis etika moral yang sangat kuat
✔️ Asuransi syariah dikelola dengan penuh transparansi
✔️ Asuransi syariah melarang penggunaan bunga atau riba dalam penawaran produknya
✔️ Asuransi syariah tidak akan mengambil aset yang beresiko tinggi untuk dijadikan investasi
Tetapi, di sisi lain terdapat juga beberapa kekurangan yang dimiliki oleh asuransi syariah, antara lain:
❌ Optik pasar yang masih terbatas
❌ Biaya fund management yang tinggi
❌ Singkatnya waktu proteksi pada produk asuransi syariah
❌ Tidak menjamin keuntungan di masa depan
Dasar Hukum Asuransi Syariah di Indonesia
Dasar hukum asuransi syariah di Indonesia mengacu pada Fatwa Dewan Syariah Nasional No 67 tahun 2010, yang berbunyi bahwa praktik asuransi syariah pada dasarnya adalah sesuai dengan syariah. Selain itu, adanya peraturan di Indonesia seperti Undang- Undang No. 40 tahun 2014 soal perasuransian dan peraturan Menteri Keuangan No. 51 tahun 2016 memperlihatkan bahwa negara Indonesia resmi mengakui dan mendukung adanya asuransi syariah, serta membuka ruang untuk perkembangan asuransi syariah di Indonesia.
Informasi Lengkap tentang Asuransi Syariah
Bagi seseorang yang masih awam dengan asuransi syariah, sebaiknya mengetahui informasi lengkap seputar asuransi syariah sebelum mengambil langkah untuk memilih asuransi syariah sebagai solusi proteksi keuangan ke depannya. Berikut ini akan dijelaskan beberapa informasi penting seputar asuransi syariah:
Manfaat Asuransi Syariah
Peserta asuransi syariah akan mendapatkan beberapa manfaat, diantaranya:
🌟 Membantu mengatasi risiko keuangan di masa depan.
🌟 Memberikan jaminan bagi keluarga jika peserta asuransi meninggal dunia.
🌟 Menghindarkan dari terjadinya kerugian finansial yang tak terduga.
🌟 Dapat menjadi sarana investasi jangka panjang.
Pembayaran Premi
Pembayaran premi memiliki dua jenis, yakni premi tunggal dan premi berkala. Premi tunggal adalah pembayaran premi yang dilakukan secara sekaligus dari awal. Sedangkan, premi berkala adalah pembayaran premi yang dilakukan secara teratur dalam periode tertentu baik setiap bulan, setiap tahun, maupun setiap enam bulan.
Macam- Macam Produk Asuransi Syariah
Produk asuransi syariah terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
✅ Asuransi jiwa
✅ Asuransi kesehatan
✅ Asuransi pendidikan
✅ Asuransi kebakaran
✅ Asuransi kendaraan
✅ Asuransi pembiayaan
Perbandingan Premi Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional
Ada dua hal yang perlu kita perhatikan dalam membandingkan premi antara asuransi syariah dengan asuransi konvensional, yakni:
1. Selain menjalankan prinsip syariah, perbedaan yang mendasar terletak pada biaya rendah, serta proses pembattaan yang dilakukan secara transparan dan efisien.
2. Meskipun pada beberapa kasus, premi asuransi tradisional bisa lebih murah. Hal ini disebabkan oleh pembayaran premi yang lebih fleksibel dan mudah dilakukan.
Tabel Hukum Positif Asuransi Syariah
No | Ketentuan | Penjelasan |
---|---|---|
1 | Keberadaan asuransi syariah | Telah diakui dan didukung oleh Negara Indonesia dalam Undang- undang No 40 tahun 2014. |
2 | Bebas dari riba atau bunga | Prinsip Syariah dalam asuransi syariah melarang penggunaan bunga dalam penawaran produk. |
3 | Menggunakan prinsip keadilan | Asuransi syariah menerapkan prinsip keadilan dan transpar |