Penyamaan Perbedaan Konsep Asuransi Konvensional dan Syariah
Sobat Edmodo, asuransi syariah menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat dalam rangka memenuhi tuntutan keamanan dan perlindungan atas risiko yang mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Asuransi syariah sendiri memiliki beberapa perbedaan konsep dengan asuransi konvensional. Salah satu perbedaan mendasar adalah terkait dengan sumber dana yang digunakan untuk membayar klaim asuransi. Asuransi syariah menggunakan prinsip tabarru’ atau sumbangan sukarela sehingga asuransi syariah mampu memberikan keuntungan kepada pemegang polis serta keuntungan bagi masyarakat. Penilaian kinerja keuangan asuransi syariah dapat dilihat dari laporan keuangan yang dihasilkannya.
Pendahuluan
Pola menabung secara konvensional dapat menimbulkan kesulitan. Kebutuhan yang semakin bertambah dan pendapatan yang stagnan membuat masyarakat memikirkan untuk memenuhi kebutuhan dengan cara berinvestasi. Investasi pada asuransi syariah menjadi salah satu pilihan. Saat melakukan investasi pada asuransi syariah, maka penting untuk memahami laporan keuangannya. Laporan keuangan ini berkaitan dengan bagaimana pihak asuransi syariah menyalurkan dana beserta kondisi keuangannya.
Laporan keuangan bermanfaat dalam mengetahui kondisi finansial perusahaan serta pertumbuhan perusahaan yang hendak dipilih untuk berinvestasi. Dengan membaca laporan keuangan, Anda dapat memahami arus kas, total pendapatan, biaya-biaya, neraca, dan lainnya.
Pemahaman mengenai laporan keuangan asuransi syariah menjadi penting sebagai alat tuntutan keuangan dan bisa digunakan sebagai referensi ketika hendak membandingkan asuransi syariah satu dengan yang lain. Sebelum mengetahui bagaimana pembuatan laporan keuangan asuransi syariah, Anda perlu mengenal lebih jauh tentang asuransi syariah.
Asuransi syariah pada dasarnya adalah instrumen perlindungan, yang dalam penjelasan lain adalah perlindungan modal. Kedudukan asuransi syariah dalam investasi lebih luas dibanding dengan investasi lainnya.
Itulah sebabnya, pembuatan laporan keuangan asuransi syariah sangat penting untuk mengetahui kondisi keuangan dari asuransi yang kita pilih. Laporan keuangan ini menyajikan informasi mengenai posisi keuangan asuransi syariah, kinerja operasional serta aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan.
Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan dari laporan keuangan asuransi syariah?
Kelebihan Laporan Keuangan Asuransi Syariah
1. Prinsip Syariah
Laporan keuangan asuransi syariah didasarkan pada prinsip-prinsip Syariah sehingga tentunya tidak bertentangan dengan norma-norma islam. Nilainya didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan sehingga keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan didapatkan dari kerjasama para peserta asuransi. Hal ini juga memperlihatkan bahwa perusahaan asuransi syariah tidak memiliki konflik kepentingan dengan nasabahnya.
2. Transparansi Keuangan
Laporan keuangan asuransi syariah mestinya transparan dan tidak membingungkan bagi para pembaca, sehingga mudah untuk dipahami. Melalui laporan keuangan, peserta asuransi syariah dapat mengetahui sumber pendapatan suatu perusahaan serta pemanfaatannya. Dengan transparansi tersebut, dapat memperkuat kepercayaan peserta asuransi terhadap perusahaan.
3. Merangsang Potensi Investasi Islami
Ide investasi yang didasarkan pada nilai-nilai islam tidak hanya memberikan manfaat keuangan bagi investor, tetapi juga memiliki dampak sosial dan lingkungan yang positif, sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dalam islam. Dalam hal ini, laporan keuangan asuransi syariah dapat menjadi sumber informasi bagi investor potensial yang memerlukan referensi investasi islam.
4. Mematuhi Etika Islam
Asuransi syariah berprinsip pada etika Islam yang melarang penggunaan riba atau faedah, riba dilarang dalam islam dan penggunaannya bertentangan dengan hukum Islam. Hukum Islam mengajarkan agar transaksi tersebut harus dihentikan.
5. Memotivasi Kepuasan Pelanggan
Laporan keuangan asuransi syariah yang baik biasanya juga dapat menjadi motivasi bagi perusahaan dalam meningkatkan rasa kepuasan pelangan. Perusahaan akan memperlihatkan pemanfaatan dana dan pendapatannya, menunjukkan bahwa perusahaan telah menempatkan dana peserta asuransi dalam sejumlah investasi yang memungkinkan menurunkan risiko atau meningkatkan keuntungan. Dengan demikian, kepercayaan peserta asuransi terhadap perusahaan menjadi semakin meningkat.
6. Tidak Ada Isu Penipuan
Prinsip Syariah menguatkan bahwa seluruh asuransi tidak boleh memberikan informasi salah atau mengambil menggunakan cara tertentu untuk meyakinkan pelanggan untuk membeli produknya. Hal ini membuat laporan keuangan lebih dipercayai dan tentunya bebas dari isu penipuan.
7. Menghindari Riba
Dalam Islam, riba adalah hal yang dilarang. Salah satu kelebihan menggunakan asuransi syariah adalah tidak terdapat unsur riba seperti pada asuransi pada umumnya.
Kekurangan Laporan Keuangan Asuransi Syariah
1. Proses Kleiring di Pembayaran Klaim Relatif Lambat
Salah satu kelemahan pada proses klaim adalah perlunya proses cleareing antara perusahaan asuransi dengan reasuransi. Hal ini memakan waktu yang relatif lama terutama dalam pengambilan keputusan. Terkadang proses tersebut juga harus melalui persetujuan beberapa lembaga regulators dan badan hukum.
2. Pemahaman Atas Prinsip Syariah yang Masih Terbatas
Atas dasar prinsip syariah, laporan keuangan asuransi syariah tentunya memiliki beberapa keterbatasan. Bagi beberapa orang, asuransi syariah tidak cukup menarik untuk dimasukkan ke dalam portfolio investasi mereka. Padahal, bagi pemegang polis seharusnya mengetahui bagaimana cara investasi yang sesuai dengan prinsip asuransi syariah
3. Efek Inflasi Atau Harga Barang yang Naik
Pada investasi asuransi syariah, aspek ini perlu diperhatikan. Karena portofolio yang diinvestasikan lebih cenderung ke pada properti dan emas, seiring dengan harga barang naik atau inflasi, kinerja investasi tentunya akan terdampak. Potensi kerugian investasi juga positif akan terjadi jika nilai investasi yang ditanam tidak disesuaikan dengan kebutuhan.
4. Nilai Investasi Bisa Turun
Dengan strategi investasi yang dikerjakan oleh perusahaan, nilai investasi yang sudah dibagi-bagi dalam portofolio berbagai saham, emas dan lainnya bisa turun. Akibatnya total nilai investasi yang tadi sudah masuk ke dalam portofolio bisa turun dan ada kemungkinan kerugian.
5. Penetapan Limit Kepesertaan
Perusahaan asuransi syariah pada umumnya akan menentukan batasan jumlah peserta yang dapat diikutsertakan dalam asuransi syariah. Kebijakan ini diambil untuk menjaga resiko yang mungkin terjadi pada adanya pengambilan klaim selisih seluruh nilai aset perusahaan dengan harga terkini.
6. Konflik Kepentingan antara Peserta dan Perusahaan
Banyak kasus di mana perusahaan asuransi mengalami krisis finansial karena adanya kebijakan yang tidak memperhatikan nasabah. Karena itulah, sangat penting bagi calon peserta asuransi untuk mempelajari laporan keuangan perusahaan. Pada laporan keuangan tersebut dapat dilihat apakah perusahaan memiliki kebijakan yang baik untuk menjaga keuntungan peserta.
7. Masa Pembayaran yang Tidak Sesuai dengan Harapan
Jangka waktu pembayaran yang telah disepakati pada saat pembelian polis tidak selalu cocok dengan keinginan pemegang polis. Ada kalanya pemegang polis ingin membayar lebih cepat atau lebih lambat yang tentunya berdampak pada kebijakan dan juga administrasi perusahaan. Karena itu, sangat penting untuk memilih perusahaan asuransi syariah yang bisa memenuhi kebutuhan sesuai dengan harapan.
Tabel Laporan Keuangan Asuransi Syariah
Elemen Laporan Keuangan | Penjelasan |
---|---|
Surplus Dana Konvensional | Dana cadangan yang dapat ditempatkan pada jenis-jenis investasi syariah dan konvensional. |
Total Aset | Total harta yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu yang digunakan dalam operasi sehari-hari. |
Pendapatan Investasi | Total pendapatan dari investasi syariah dan konvensional yang dimiliki oleh perusahaan. |
Pendapatan Premi | Dana yang dibayarkan oleh peserta premi untuk mendapatkan layanan asuransi. |
Total Kewajiban | Tanggungan yang harus dibayar perusahaan kepada pihak ketiga termasuk penyelesaian klaim dan kewajiban lainnya. |
Total Pembiayaan Retur | Total pembayaran kepada peserta yang dibayarkan apabila suatu kelompok tidak memiliki klaim. |
Jumlah Surplus Dana Neto | Jumlah dana yang tersedia selama suatu periode tertentu untuk digunakan sebagai pembayaran klaim dan investasi. |
Frequently Asked Questions (FAQ)
1. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan asuransi syariah?
Laporan keuangan asuransi syariah adalah laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan asuransi syariah dan menyajikan informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja operasional serta aktivitas investasi perusahaan.
2. Apa saja jenis laporan keuangan asuransi syariah?
Jenis laporan keuangan asuransi syariah terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Aliran Kas.
3. Apa manfaat dari laporan keuangan asuransi syariah?
Laporan keuangan asuransi syariah bermanfaat sebagai alat tuntutan keuangan, menjadi referensi ketika hendak membandingkan asuransi syariah satu dengan yang lain, dan membantu mengetahui kondisi finansial perusahaan serta pertumbuhan perusahaan yang hendak dipilih untuk berinvestasi.
4. Apa saja kesalahan yang sering ditemukan dalam laporan keuangan asuransi syariah?
Kesalahan yang sering terjadi dalam laporan keuangan asuransi syariah meliputi kesalahan pengelolaan dana, kesalahan penghitungan investasi, dan kesalahan dalam pengelolaan premi.
5. Bagaimana cara membaca laporan keuangan asuransi syariah?
Cara membaca laporan keuangan asuransi syariah adalah dengan memperhatikan posisi keuangannya (neraca), kinerja operasionalnya (laporan laba rugi), aktivitas investasi ( Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arflan kas).
6. Apakah investasi pada asuransi syariah dijamin oleh negara?
Investasi pada asuransi syariah tidak dijamin oleh negara. Namun, perusahaan asuransi syariah wajib terdaftar di OJK dan memiliki jaminan keamanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Apa itu klaim asuransi syariah?
Klaim asuransi syariah adalah permintaan peserta asuransi syariah kepada perusahaan asuransi untuk pembayaran kerugian yang dialaminya sesuai dengan ketentuan dalam polis.
8. Bagaimana cara menghitung nilai premi pada asuransi syariah?
Nilai premi pada asuransi syariah dihitung berdasarkan produk asuransi yang dipilih, umur peserta, jenis kelamin, kesehatan peserta, lamanya polis, dan nilai manfaat asuransi.