Pengertian Asuransi Syariah Menurut Bahasa

Pengertian Asuransi Syariah Menurut Bahasa

Salam Sobat Edmodo!

Asuransi Syariah merupakan bentuk asuransi yang semakin berkembang di Indonesia. Asuransi Syariah mengacu pada prinsip-prinsip syariah atau Islamic law. Hal ini berbeda dengan asuransi konvensional yang mengacu pada prinsip-prinsip umum seperti hukum komersial.

Asuransi Syariah memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan asuransi konvensional. Pada artikel ini, kami akan menjelaskan pengertian asuransi syariah menurut bahasa, kelebihan dan kekurangan asuransi syariah, serta panduan memilih asuransi syariah yang tepat.

Pengertian Asuransi Syariah

Asuransi Syariah adalah bentuk asuransi yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam. Prinsip syariah ini memandang bahwa kegiatan bisnis harus menghasilkan keuntungan, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan etis. Asuransi syariah bertujuan untuk melindungi individu dan masyarakat dari risiko yang tidak terduga dengan cara yang adil dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Asuransi Syariah berbeda dengan asuransi konvensional dalam beberapa aspek penting. Salah satunya adalah menghindari penggunaan riba, atau bunga. Asuransi syariah juga terdiri dari pola-pola investasi atau perubahan resiko namun tetap dalam batasan syariah.

Meskipun menghindari riba, asuransi syariah tetap memberikan keuntungan atau profit yang diterima oleh pemegang polis pada usaha yang dilakukan oleh perusahaan asuransi. Profit bersumber pada baiknya pengelola resiko atau dalam pengembangan investasi. Oleh karena itu profit ini masih dalam batasan prinsip syariah.

Asuransi Syariah juga memprioritaskan keadilan dan keseimbangan sosial dalam mengelompokan peserta. Hal ini dianggap membantu keadilan dalam masyarakat serta memberikan keuntungan dalam pitung resiko yang ditanggung individu per peserta.

Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Syariah

Kelebihan

Sesuai Dengan Nilai-Nilai Islam: Asuransi syariah didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam dan dikelola berdasarkan hukum Islam. Oleh karena itu, asuransi syariah sesuai dengan nilai-nilai Islam dan dianggap ramah lingkungan.

Menghindari Hal-Hal Haram: Asuransi Syariah menghindari penggunaan riba dan investasi dalam

atau perusahaan yang bergerak di bidang industri yang dianggap haram menurut syariah. Hal ini menghindari penyimpangan atau ketidaksesuaian dalam etika investasi.

Memberikan Profit: Asuransi syariah juga memberikan profit atau keuntungan yang dapat diterima oleh pemegang polis dengan mengelola pengelolaan resikonya. Profit bersumber pada baiknya pengelola resiko atau dalam pengembangan investasi. Oleh karena itu profit ini masih dalam batasan prinsip syariah.

Transparan Dalam Transaksi: Asuransi syariah sangat transparan dan jelas dalam hal transaksi keuangan. Hal ini membantu untuk menghindari penipuan atau kesalahpahaman dalam transaksi asuransi.

Mengikuti Prinsip ijtihad : Asuransi Syariah juga mengikuti prinsip ijtihad atau gagasan interpretasif. Hal ini memberikan ruang bagi individu atau kelompok untuk memberikan pandangan dan pemikiran dalam pengembangan hukum syariah. Dengan demikian, dapat mendorong pengembangan purwarupa dalam peraturan-peraturan asuransi syariah.

Memberikan Jangkauan Global: Asuransi syariah memiliki jangkauan global dan mendapat dukungan dari penyedia jasa keuangan serta regulator. Hal ini menunjukkan perkembangan pasar asuransi syariah yang semakin pesat di Indonesia dan dunia khususnya di negara-negara Islam.

Mengelola resiko luar biasa: Asuransi Syariah juga mampu mengelola resiko yang tidak biasa atau luar biasa. Hal ini membantu dalam mengatasi berbagai permasalahan krisis yang terjadi termasuk antara lain terkait COVID-19.

Kekurangan

Biaya Relatif Lebih Tinggi: Asuransi Syariah relatif lebih mahal daripada asuransi konvensional. Hal ini dikaitkan dengan investasi yang diharuskan dalam rangka memenuhi prinsip-prinsip syariah, meskipun pembayaran premi terjadi dalam jangka panjang.

Batasan Yang Diberikan: Asuransi syariah memiliki batasan yang diberikan dalam kompensasi yang diterima oleh pemegang polis. Batasan ini berbeda dengan asuransi konvensional, dimana asuransi syariah membutuhkan proses keputusan yang lebih panjang dari pihak pengelola resiko.

Ketersediaan Produk Yang Terbatas: Asuransi syariah di Indonesia terus berkembang, namun ketersediaan produk masih terbatas. Pada suatu daerah, belum banyak lembaga asuransi yang menyediakan produk asuransi syariah sehingga sasaran pasar menjadi terbatas.

Keterbatasan Kapasitas Keuangan: Asuransi Syariah terkadang memiliki keterbatasan kapasitas keuangan dalam bersaing dengan asuransi konvensional. Hal ini dikaitkan dengan profit yang lebih rendah pada pembentukan resiko investasinya dan mampu mencakup asuransi konvensional dalam hal berinvestasi.

Keterbatasan Penggunaan Layanan: Keterbatasan penggunaan layanan menjadi kendala asuransi syariah. Hal ini dikaitkan dengan kurangnya kantor cabang dibandingkan asuransi konvensional serta masih banyak customer mereka yang masih kurang pandai dalam menggunakan teknologi digital.

Batasan Keuskupan: Dalam beberapa kasus, asuransi syariah hanya diperuntukkan bagi umat Muslim. Hal ini menjadi kendala bagi individu dari kelompok lain dalam membeli produk asuransi syariah.

Dapat membingungkan: Asuransi syariah bisa menjadi lebih membingungkan daripada asuransi konvensional. Hal ini karena adanya istilah-istilah syariah dengan konsep dan aturan yang baru dan masih sangat dalam tahap pengembangan di Indonesia.

Memilih Asuransi Syariah yang Tepat

Memilih asuransi syariah yang tepat adalah langkah penting dalam membantu melindungi diri dan orang terdekat dari risiko. Harus mencari asuransi syariah yang tidak hanya dipilih berdasarkan harga, melainkan juga kualitas produk dan pelayanan yang diberikan oleh penyedia layanan. Jangan memilih asuransi syariah hanya karena murah, melainkan pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan dan budget.

Sebelum memilih asuransi syariah, pastikan kita melakukan riset terlebih dahulu. Pelajari juga jenis asuransi syariah yang tersedia, apa yang tercakup dalam polis, serta manfaat dan kerugian dari tiap jenis produk. Sebelum membeli asuransi syariah kita juga harus membaca dengan cermat mengenai istilah-istilah syariah dalam produk sebuah asuransi syariah.

Mengetahui reputasi dan keamanan perusahaan asuransi syariah juga harus diperhatikan. Meskipun perusahaan asuransi syariah telah diatur oleh otoritas pengawas, kita tetap harus memastikan kepercayaan pelanggan dan rating keamanan dari sebuah perusahaan sebelum melakukan transaksi.

Tabel

FAQ

1. Apakah asuransi syariah lebih mahal daripada asuransi konvensional?

Ya, asuransi syariah lebih mahal daripada asuransi konvensional, dikaitkan dengan investasi yang diharuskan dalam rangka memenuhi prinsip-prinsip syariah. Meskipun pembayaran premi terjadi dalam jangka panjang, tetap saja premi asuransi syariah lebih mahal.

2. Apakah asuransi syariah pilihan terbaik?

Tentu saja, asuransi syariah bisa menjadi pilihan terbaik bagi mereka yang ingin membeli asuransi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

3. Mengapa asuransi syariah harus sesuai dengan hukum Islam?

Karena asuransi syariah didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam dan dikelola berdasarkan hukum Islam. Oleh karena itu, asuransi syariah sesuai dengan nilai-nilai Islam dan dianggap ramah lingkungan.

4. Apa saja manfaat asuransi syariah?

Beberapa manfaat asuransi syariah antara lain: sesuai dengan nilai-nilai Islam, menghindari hal-hal haram, memberikan profit, transparan dalam transaksi, mengikuti prinsip ijtihad, memberikan jangkauan global, mengelola resiko luar biasa.

5. Bagaimana cara memilih asuransi syariah yang tepat?

Cara memilih asuransi syariah yang tepat antara lain: melakukan riset terlebih dahulu, mengetahui jenis produk yang tersedia, membaca dengan cermat mengenai istilah-istilah syariah dalam produk sebuah asuransi syariah, mengetahui reputasi dan keamanan perusahaan asuransi syariah.

6. Bisakah non-Muslim membeli asuransi syariah?

Ya, non-Muslim bisa membeli asuransi syariah. Namun, dalam beberapa kasus, asuransi syariah hanya diperuntukkan bagi umat Muslim. Hal ini menjadi kendala bagi individu dari kelompok lain dalam membeli produk asuransi syariah.

7. Apakah asuransi syariah memberikan jaminan yang sama dengan asuransi konvensional?

Tentu saja, asuransi syariah memberikan jaminan yang sama dengan asuransi konvensional. Perbedaan terletak pada prinsip syariah yang dipakai dan patokan investasi yang diberlakukan pada perusahaan asuransi syariah.

8. Apa keuntungan asuransi syariah dibandingkan asuransi konvensional?

Keuntungan asuransi syariah antara lain: sesuai dengan nilai-nilai Islam, menghindari hal-hal haram, memberikan profit, transparan dalam transaksi, mengikuti prinsip ijtihad, memberikan jangkauan global, mengelola resiko luar biasa.

9. Apa yang menjadi kelemahan asuransi syariah?

Kelemahan asuransi syariah antara lain: biaya relatif lebih tinggi, batasan yang diberikan, ketersediaan produk yang terbatas, keterbatasan kapasitas keuangan, batasan keuskupan, dan dapat membingungkan.

10

Persyaratan
Keislaman

Asuransi
Syariah
Asuransi
Konvensional
Prinsip Muhammad dan Syariah Islam
Keuntungan atas dana nasabah tidak menggunakan riba (bunga)
Tidak diinvestasikan pada usaha yang terlarang atau haram
Pertimbangan Saudara
Nilai-nilai etika
Investasi Saham Berdasarkan Syariah
Stabilitas Keuangan