Salam sobat Edmodo!
Asuransi Syariah merupakan produk asuransi yang berprinsipkan Syariah Islami. Di pasar asuransi Indonesia, produk ini semakin berkembang pada tahun-tahun terakhir ini. Asuransi syariah mengacu pada hukum syariah, dan tidak hanya sebatas “halal” atau “tidak halal” saja, tapi juga memiliki tata kelola yang sesuai dengan prinsip dasar syariah. Berbeda dengan asuransi konvensional, asuransi syariah tidak menggunakan bunga atau riba sebagai prinsipnya. Produk asuransi syariah memperoleh penghasilan dari perusahaan asuransi, melalui keuntungan yang didapat dari investasinya.
Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Syariah
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari asuransi syariah yang harus diketahui sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan produk ini. Berikut adalah penjelasan lebih detail :
Kelebihan Asuransi Syariah
1. Menghindari riba
Prinsip syariah dalam asuransi syariah adalah menghindari transaksi riba. Jadi, Anda tidak perlu khawatir dalam pengelolaan dana, apabila dana disimpan di bank konvensional yang masih menggunakan sistem riba.
2. Hukum Syariah
Produk asuransi syariah mengacu pada hukum syariah dan bisa menjadi alternatif apabila Anda memperhatikan dan menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bidang asuransi.
3. Berinvestasi dengan Prinsip Syariah
Produk asuransi Syariah berinvestasi dengan prinsip syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah seperti memastikan tidak ada spekulasi dan menggunakan dana yang dikumpulkan investor dengan perhitungan pasti menghindari hal-hal yang merugikan nasabah dan lembaga. Produk asuransi syariah menawarkan solusi untuk mengelola keuangan seseorang menggunakan prinsip syariah.
4. Takaful
Salah satu bentuk asuransi syariah yaitu Takaful. Produk ini adalah pilihan bijak sebagai investasi jangka panjang, karena tidak hanya memberikan perlindungan finansial, tetapi juga menjamin kesejahteraan para nasabah.
5. Memiliki Prinsip Wajar
Asuransi syariah mempertimbangkan prinsip keadilan dan keseimbangan dalam setiap transaksi dan proses klaim, sehingga membuat proses klaim menjadi lebih wajar, baik bagi nasabah maupun lembaga.
6. Metode Kerja yang Berbeda
Salah satu kelebihan asuransi syariah adalah metode kerjanya yang berbeda. Jika asuransi konvensional berfungsi sebagai lembaga keuangan yang memberikan pinjaman dengan jumlah bunga, maka asuransi syariah berfungsi sebagai lembaga keuangan yang memberikan keamanan finansial kepada nasabahnya.
7. Bentuk Kepastian
Salah satu kelebihan asuransi syariah yang patut diperhitungkan adalah bentuk kepastiannya. Dalam asuransi syariah, klaim sangat pasti dan prosedurnya dijelaskan dengan jelas, sehingga tidak ada kerumitan atau kesalahan dalam prosesnya.
Kekurangan Asuransi Syariah
1. Upah Agent yang Tinggi
Upah agen asuransi syariah bisa lebih tinggi dibandingkan dengan asuransi konvensional. Dalam asuransi syariah, keuntungan yang didapat oleh agen juga dibagi dengan dana perusahaan.
2. Proses Klaim yang Lambat
Proses klaim dalam asuransi syariah bisa lebih lambat dibandingkan dengan asuransi konvensional. Hal ini karena proses klaim dilakukan berdasarkan penelitian terlebih dahulu dari tim markeing dan risiko asuransi syariah. Sehingga ada kemungkinan nasabah menunggu klaim lebih lama.
3. Limit Perlindungan yang Rendah
Limit perlindungan asuransi Syariah bisa lebih rendah dibandingkan dengan asuransi konvensional, karena risk profile nasabah lebih tinggi dalam asuransi Syariah. Hal ini juga mengakibatkan premi yang harus dibayar oleh nasabah lebih tinggi dari asuransi konvensional.
4. Premi Tidak Transparan
Persetujuan premi asuransi syariah bisa kurang transparan dibandingkan dengan asuransi konvensional. Hal ini karena metode perhitungan premi asuransi syariah sangat kompleks, sehingga sulit bagi nasabah untuk menyadari bagaimana premi itu dihitung.
5. Tenaga Kerja yang Kurang Berpengalaman
Tenaga kerja di asuransi syariah bisa kurang berpengalaman dalam bidang asuransi, karena bisnis asuransi syariah masih baru. Hal ini juga bisa berpengaruh pada layanan dan kegiatan klaim yang dilakukan oleh nasabah oleh perusahaan.
6. Konsep Tabu terhadap Asuransi
Di Indonesia, masih banyak masyarakat yang memiliki keyakinan dan konsep tabu terhadap asuransi, sehingga masih enggan mengambil dan membeli produk asuransi syariah. Hal ini mempengaruhi kecilnya risiko tertanggung yang akan mengakibatkan premi lebih tinggi.
7. Tidak Memiliki Asuransi Aset Tetap
Asuransi syariah tidak menyediakan asuransi aset tetap. Dalam asuransi syariah, disediakan asuransi umum dan jiwa saja. Hal ini bisa menjadi kekurangan oleh orang yang ingin mengasuransikan aset tetap atau properti bisnis.
Mengenal Asuransi Syariah Secara Lengkap
Di Indonesia, asuransi syariah sudah dikenal secara luas. Namun, masih banyak orang yang belum mengenalnya secara lengkap. Berikut adalah beberapa hal yang harus diketahui tentang asuransi syariah:
1. Pengertian Asuransi Syariah
Asuransi syariah merupakan perusahaan asuransi yang memprinsipkan sistem lebih Islami seperti tidak menggunakan sistem riba. Asuransi syariah bertugas sebagai lembaga penguasa finance yang memberikan keamanan dari kerugian pada bagian keuangan yang mungkin bisa terjadi. Artikel ini membahas tentang pengertian asuransi syariah, hukum dan terminologi dalam asuransi syariah.
2. Prinsip-prinsip dalam Asuransi Syariah
Prinsip syariah dalam asuransi syariah yaitu tidak menggunakan sistema riba, tidak menggunakan sistem spekulasi, dan bekerja dengan jujur serta adil. Semua prinsip ini diikuti sesuai dengan hukum syariah islam.
3. Jenis Produk Asuransi Syariah
Ada beberapa produk asuransi syariah yang umum digunakan di pasar, yaitu asuransi kesehatan syariah, asuransi jiwa syariah, asuransi pendidikan syariah, dan asuransi umum syariah.
4. Tata Kelola dalam Asuransi Syariah
Salah satu hal yang membedakan produk asuransi syariah dengan asuransi konvensional yaitu tata kelola. Tata kelola dalam asuransi syariah ini mengikuti prinsip syariahnya seperti menjaga keadilan, kehalalan, dan keberkahan dalam pengelolaan dana nasabah.
5. Perhitungan Premi dalam Asuransi Syariah
Perhitungan premi dalam asuransi syariah lebih kompleks. dikarenakan dana yang dikumpulkan nasabah di dalamnya harus mendapatkan keuntungan. Dalam menghitung premi, asuransi syariah melibatkan jasa ahli dengan mengikuti prinsip syariah seperti prinsip mudharabah dan prinsip musyarakah.
6. Proses Klaim dalam Asuransi Syariah
Secara umum, proses klaim dalam asuransi syariah hampir sama dengan asuransi konvensional. Hal ini dilegalkan dalam peraturan perundangan-undangan dan dinilai halal bagi umat muslim. Namun, yang membedakan antara kedua jenis asuransi adalah beberapa proses yang dihidari atau dikhususkan pada asuransi syariah dengan cara yang berbeda.