Sobat Edmodo, Mari Kita Kenali Lebih Dekat Asuransi Syariah di Indonesia!
Asuransi syariah di Indonesia semakin populer dan memiliki perkembangan yang signifikan dalam lima tahun terakhir. Menurut laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2018, tercatat bahwa industri asuransi syariah mencatatkan pertumbuhan premi bruto sebesar 16,50%, lebih tinggi dibandingkan dengan asuransi konvensional yang hanya tumbuh sebesar 9,76%.
Namun, seberapa pentingkah memahami statistik asuransi syariah di Indonesia untuk masa depan Anda? Dalam artikel ini, kami akan membahas plus minus Asuransi Syariah di Indonesia dan statistik terbaru pada tahun 2018 serta hal-hal yang perlu diketahui.
Kelebihan Asuransi Syariah di Indonesia β
Asuransi Syariah dianggap lebih adil dan beretika dalam menjalankan bisnisnya.
Mengapa? Karena asuransi syariah dilandasi dengan prinsip-prinsip syariah (mujamalah) mentaati segala peraturan syaraβ seperti tidak boleh berlaku riba, maysir, dan gharar (spekulasi yang tidak pasti atau menduga-duga) dalam produk-produk asuransi yang ditawarkan. Sehingga, keberlangsungan bisnis asuransi syariah didasarkan atas prinsip-prinsip yang bersifat mutualisme, gotong royong, dan saling menguntungkan
Kemudahan akses ke produk-produk asuransi syariah.
Adanya perkembangan teknologi informasi khususnya internet, Asuransi Syariah sudah mudah mencapai customer yang membutuhkan. Dengan membersihkan pasar asuransi, maka orang lebih mudah untuk memahami asuransi syariah. Selain dokumentasi yang disederhanakan, kebijakan klaim yang disederhanakan, serta mudahnya pemahaman dan pembelajaran di masa depan.
Bertanggung jawab sosial, industri asuransi syariah membuat kebijakan yang adil, seperti CSR (Corporate Social Responsibility). Dalam berbagi risiko, bisnis asuransi juga mencakup tanggung jawab sosial dan kelestarian alam. Dalam jangka panjang, bisnis ini akan memberikan keuntungan besar bagi industri dan lingkungan.
Dalam bersaing di dunia internasional, asuransi syariah menjadi pilihan yang tepat.
Untuk masuk dalam pasar global, asuransi syariah memaksimalkan nilai-nilai keislaman dan diplomasi dalam praktek perusahaan. Karena pasar global membutuhkan realita bisnis yang lebih transparan, dan asuransi syariah memiliki sesuatu yang unik dan spesifik dalam praktek perusahaan
Kekurangan Asuransi Syariah di Indonesia β
Penerimaan yang lambat dari masyarakat.
Faktanya, masih banyak orang yang belum mengenal asuransi syariah karena kurangnya informasi tentang syariah itu sendiri. Karena kurangnya pemahaman tentang produk-produk asuransi yang menggunakan prinsip syariah, penggunaan asuransi syariah oleh masyarakat terkendala.
Masih kurangnya pengembangan produk-produk asuransi syariah.
Bila dibandingkan dengan asuransi konvensional, perkembangan produk-produk asuransi syariah masih sangat minim dan terbatas pada jenis-jenis produk tertentu saja seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan atau asuransi syariah haji.
Belum diliputnya semua jenis perencanaan keuangan oleh produk asuransi syariah.
Produk asuransi Syariah belum sepenuhnya keluar dari model-model produk asuransi konvensional.
Belum memadainya tenaga kerja di bidang asuransi syariah.
Target pencapaian kinerja industri asuransi syariah masih sulit dicapai karena kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang dibekali dengan kompetensi di bidang asuransi syariah.
Peraturan pemerintah yang belum sepenuhnya mendukung.
Dalam realitas bisnis di Indonesia dukungan dari instansi pemerintah masih dibilang βkurangβ seperti masih ada beberapa peraturan tentang pajak yang belum sepenuhnya mendukung asuransi syariah.
Kesulitan dalam memperoleh reasuransi.
Dalam pada masa-masa tertentu, asuransi syariah masih sulit untuk memperoleh hak reasuransi karena minimnya jumlah perusahaan reasuransi syariah di Indonesia.
Statistik Asuransi Syariah di Indonesia pada tahun 2018 π
Menurut data OJK, pada tahun 2018, terdapat 20 perusahaan asuransi syariah yang beroperasi di Indonesia dengan total premi sebesar Rp 18,75 triliun. Berikut adalah daftar 10 perusahaan asuransi syariah teratas pada tahun 2018 (berdasarkan premi bruto) :
Perusahaan Asuransi | Premi Bruto (milyar rupiah) |
---|---|
Takaful Keluarga | 2.471,19 |
Asuransi Jiwa Mega Life | 1.892,17 |
Takaful Umum | 1.632,25 |
Asuransi Takaful Sinar Mas | 1.588,98 |
Prudential Life Assurance | 1.399,94 |
Syarikat Takaful Indonesia | 1.391,88 |
Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera | 1.073,67 |
Asuransi Jiwa Syariah Panin Dai-ichi Life | 996,21 |
Asuransi Astra Buana | 873,22 |
Asuransi Amanah Bersama | 664,17 |
FAQ Statistik Asuransi Syariah di Indonesia pada tahun 2018 π€
1. Apa saja prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam asuransi syariah?
Prinsip-prinsip syariah seperti tidak boleh berlaku riba, maysir, dan gharar (spekulasi yang tidak pasti atau menduga-duga) dijadikan dasar dalam asuransi syariah.
2. Apa kelebihan asuransi syariah dibandingkan konvensional?
Kelebihan asuransi syariah yaitu asuransi syariah dianggap lebih adil dan beretika dalam menjalankan bisnisnya, kemudahan akses ke produk-produk asuransi syariah, bertanggung jawab sosial, dan mampu bersaing di dunia internasional.
3. Mengapa masih banyak orang yang tidak menggunakan asuransi syariah?
Faktanya, masih banyak orang yang belum memahami asuransi syariah karena kurangnya informasi tentang syariah itu sendiri.
4. Jenis produk apa saja yang tersedia di industri asuransi syariah?
Jenis produk yang tersedia di industri asuransi syariah antara lain asuransi jiwa, asuransi kesehatan, atau asuransi syariah haji.
5. Mengapa peraturan pemerintah masih belum sepenuhnya mendukung perkembangan asuransi syariah di Indonesia?
Masih ada beberapa peraturan tentang pajak yang belum sepenuhnya mendukung asuransi syariah.
6. Berapa banyak perusahaan asuransi syariah yang beroperasi di Indonesia hingga tahun 2018?
Hingga tahun 2018, terdapat 20 perusahaan asuransi syariah yang beroperasi di Indonesia.
7. Siapa perusahaan asuransi syariah terbesar di Indonesia pada tahun 2018?
Perusahaan asuransi syariah terbesar di Indonesia pada tahun 2018 adalah Takaful Keluarga.
8. Berapa total premi dari industri asuransi syariah pada tahun 2018?
Total premi dari industri asuransi syariah tahun 2018 sebesar Rp 18,75 triliun.
9. Bagaimana dengan pengembangan produk-produk asuransi syariah di Indonesia?
Pengembangan produk-produk asuransi syariah masih cukup terbatas dibandingkan dengan asuransi konvensional.
10. Apa saja kekurangan asuransi syariah di Indonesia?
Kekurangan asuransi syariah di Indonesia antara lain lambatnya penerimaan dari masyarakat, masih kurangnya pengembangan produk, belum diliputnya semua jenis perencanaan keuangan oleh produk asuransi syariah, belum memadainya tenaga kerja di bidang asuransi syariah, dan kesulitan dalam memperoleh reasuransi.
Asuransi syariah memenuhi kepentingan nasabahnya dengan melakukan perhitungan asuransi yang lebih transparan, bahwa semua klaim bergantung pada nasabah. Asuransi syariah memberikan kebebasan dalam memilih produk sesuai dengan kebutuhan nasabah.
12. Apa saja prestasi asuransi syariah pada tahun 2018?
Prestasi asuransi syariah pada tahun 2018 yaitu tingginya pertumbuhan premi bruto sebesar 16,50%, lebih tinggi dibandingkan dengan asuransi konvensional yang hanya tumbuh sebesar 9,76%.
13. Bagaimana rencana pengembangan asuransi syariah ke depan?
Rencana pengembangan asuransi syariah ke depan yaitu peningkatan pemahaman masyarakat tentang produk-produk asuransi syariah, pengembangan produk-produk asuransi syariah yang lebih inovatif, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang bergerak di bidang asuransi syariah.
Kesimpulan π
Dalam menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian, asuransi syariah tentu menjadi pilihan yang menarik untuk melindungi diri dan harta benda. Meskipun masih menghadapi beberapa kekurangan, industri asuransi syariah di Indonesia semakin berkembang dan menunjukkan pertumbuhan yang positif. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami secara detail statisik asuransi syariah terbaru pada tahun 2018. Jangan lupa, cobalah mencari informasi lengkap tentang produk asuransi syariah sebelum memutuskan untuk membelinya. Sehingga, Asuransi Syariah memberi anda pengalaman terbaik dan terpercaya dalam pelayanan asuransi yang adil dan beretika.
Disclaimer π’
Artikel ini hanya menyediakan informasi umum dan bukan merupakan saran atau rekomendasi dari ahli atau pihak berwenang dalam bidang hukum, keuangan, atau asuransi terkait dengan masalah tersebut. Sebelum membuat keputusan yang berhubungan dengan masalah keuangan atau asuransi, pastikan untuk berkonsultasi dengan ahli atau pihak berwenang terlebih dahulu. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala resiko atau kerugian yang timbul dalam mengikuti informasi atau saran yang terdapat dalam artikel ini.