Pengertian Dan Sejarah Asuransi Syariah

Selamat Datang, Sobat Edmodo!

Asuransi syariah adalah sistem asuransi yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam. Asuransi syariah memiliki karakteristik yang berbeda dari asuransi konvensional, khususnya dalam hal investasinya dan prinsip pembayaran klaim yang adil dan transparan. Di Indonesia, asuransi syariah telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam memproteksi diri dan harta benda. Namun, sebelum memutuskan untuk membeli asuransi syariah, penting bagi Sobat Edmodo untuk memahami definisi, sejarah, serta kelebihan dan kekurangan dari asuransi syariah.

Definisi Asuransi Syariah

Asuransi syariah adalah sistem asuransi yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam. Asuransi syariah didirikan dengan tujuan untuk membantu masyarakat memberikan perlindungan finansial, sekaligus meningkatkan kesejahteraan umum. Prinsip-prinsip syariah yang digunakan dalam asuransi syariah adalah prinsip keadilan, kebersamaan, saling membantu, dan saling bertanggungjawab.

Asuransi syariah dapat dibeli dan dimiliki oleh individu, perusahaan, dan instansi pemerintah. Keuntungan atau margin investasi dari polis asuransi syariah dikelola oleh perusahaan asuransi syariah dengan metode investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Contohnya, menggunakan metode mudharabah (profit sharing), wakalah (agency), murabahah (selling and buying), dan sebagainya.

Sejarah Asuransi Syariah

Sejarah asuransi syariah berawal dari sistem takaful yang dimulai pada abad ke-7 di Arab. Sistem takaful ini bertujuan untuk melindungi kaum Muslim dari risiko akibat bencana alam, penjajahan asing, dan sebagainya. Pada masa modern, asuransi syariah pertama kali diperkenalkan di Sudan pada tahun 1979. Kemudian, asuransi syariah baru berkembang pada pertengahan tahun 1980-an di Saudi Arabia dan Bahrain.

Di Indonesia, asuransi syariah diresmikan oleh pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992. Pada awalnya, penjualan asuransi syariah masih sangat kecil. Namun, pada dekade terakhir, asuransi syariah mengalami perkembangan yang signifikan. Sekarang, perusahaan asuransi syariah di Indonesia sudah mencapai 31 perusahaan, dan terus berkembang pesat.

Kelebihan Asuransi Syariah

Menjadi kehalalan dan sesuai dengan prinsip syariah.

Tidak ada unsur riba (bunga) dalam investasi.

Transparansi dan keadilan dalam pembagian margin keuntungan investasi.

Memberikan manfaat kepada masyarakat, bukan hanya untuk keuntungan perusahaan asuransi.

Cepat dalam proses klaim, disertai keadilan dalam pembayaran klaim.

Tertib administrasi dan pengawasan dalam penerapan prinsip syariah.

Menanamkan nilai-nilai sosial yang baik dalam masyarakat.

Kekurangan Asuransi Syariah

Memberikan prioritas pada pemegang polis. Sementara jika terjadi kerugian, perusahaan asuransi harus memenuhi kewajibannya kepada pemegang polis sebelum membagikan keuntungan yang diperoleh.

Pemegang polis harus memahami kewajiban dan hak-hak mereka dalam polis asuransi syariah.

Tidak ada jaminan untung dalam investasi yang dikelola oleh perusahaan asuransi syariah.

Biaya polis yang lebih mahal dibandingkan dengan asuransi konvensional.

Batas maksimum pertanggungan yang lebih kecil dibandingkan dengan asuransi konvensional.

Ketergantungan pada performa investasi untuk mendapatkan manfaat dari produk asuransi syariah.

Memiliki risiko kehilangan uang dari investasi jika melibatkan volatilitas pasar.

Tabel Pengertian dan Sejarah Asuransi Syariah

Pengertian Asuransi Syariah Sejarah Asuransi Syariah
Asuransi syariah adalah sistem asuransi yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam. Sistem takaful dimulai pada abad ke-7 di Arab sebagai bentuk perlindungan masyarakat Muslim.
Prinsip-prinsip syariah yang digunakan dalam asuransi syariah adalah prinsip keadilan, kebersamaan, saling membantu, dan saling bertanggungjawab. Asuransi syariah baru berkembang pada pertengahan tahun 1980-an di Saudi Arabia dan Bahrain.
Asuransi syariah dapat dibeli dan dimiliki oleh individu, perusahaan, dan instansi pemerintah. Di Indonesia, asuransi syariah diresmikan oleh pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992.

Frequently Asked Questions (FAQs)

1. Apa prinsip-prinsip dasar yang diterapkan dalam asuransi syariah?

Asuransi syariah didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam, seperti prinsip keadilan, kebersamaan, saling membantu, dan saling bertanggungjawab.

2. Apa perbedaan antara asuransi syariah dan asuransi konvensional?

Asuransi syariah memiliki karakteristik yang berbeda dari asuransi konvensional, khususnya dalam hal investasinya dan prinsip pembayaran klaim yang adil dan transparan.

3. Apa yang menjadi perhatian utama saat membeli asuransi syariah?

Perhatikan kewajiban dan hak-hak dalam polis asuransi syariah, serta pastikan bahwa perusahaan asuransi syariah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

4. Apa keuntungan membeli asuransi syariah?

Beberapa keuntungan membeli asuransi syariah adalah karena sesuai dengan prinsip syariah, transparansi dan keadilan dalam pembagian margin keuntungan investasi, dan memberikan manfaat kepada masyarakat.

5. Apa kerugian membeli asuransi syariah?

Beberapa kerugian membeli asuransi syariah adalah karena biaya polis yang lebih mahal dibandingkan dengan asuransi konvensional, dan batas maksimum pertanggungan yang lebih kecil.

6. Bagaimana cara mengajukan klaim hasil kerugian pada asuransi syariah?

Proses klaim pada asuransi syariah sama dengan asuransi konvensional, yaitu dengan mengajukan surat klaim dan dokumen pendukung lainnya.

7. Bagaimana cara mengetahui apakah perusahaan asuransi syariah terpercaya?

Pilih perusahaan asuransi syariah yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta memenangkan penghargaan-penghargaan sebagai perusahaan terbaik dari lembaga-lembaga yang terpercaya.

8. Apakah terdapat risiko kehilangan uang dari investasi pada asuransi syariah?

Iya, seperti halnya dengan investasi pada umumnya, investasi pada asuransi syariah juga memiliki risiko kehilangan uang akibat volatilitas pasar.

9. Apakah rendahnya batas maksimum pertanggungan pada asuransi syariah menjadi kelemahan?

Meskipun batas maksimum pertanggungan pada asuransi syariah lebih kecil dibandingkan dengan asuransi konvensional, asuransi syariah masih memberikan perlindungan finansial sesuai dengan kebutuhan pemegang polis.

10. Apa yang dimaksud dengan klaim syariah pada asuransi syariah?

Klaim syariah pada asuransi syariah adalah saat pemegang polis mengajukan klaim untuk mendapatkan manfaat dari polis asuransi syariah dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

11. Apakah asuransi syariah memiliki jaminan untung pada investasi?

Tidak, asuransi syariah tidak memberikan jaminan untung pada investasi, karena investasi dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang menghindari unsur riba yang dianggap haram.

12. Apakah pembayaran premi pada asuransi syariah dapat dilakukan dengan cara angsuran?

Iya, perusahaan asuransi syariah memberikan opsi pembayaran premi secara angsuran jika pemegang polis tidak mampu membayar dalam satu waktu.

13. Apakah nilai klaim pada asuransi syariah dibayar secara tunai?

Nilai klaim pada asuransi syariah dapat dibayar secara tunai, tetapi tergantung pada perusahaan asuransi syariah yang dimiliki oleh pemegang polis.

Kesimpulan

Sobat Edmodo, setelah membaca artikel tentang pengertian dan sejarah asuransi syariah, Anda harus mengetahui bahwa asuransi syariah merupakan solusi dalam memberikan perlindungan finansial. Mengetahui kelebihan dan kekurangan asuransi syariah juga dapat membantu Anda menentukan apakah produk asuransi syariah cocok untuk kebutuhan anda atau tidak. Meskipun demikian, pastikan bahwa perusahaan asuransi syariah yang Anda pilih memiliki reputasi yang baik dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan memilih asuransi syariah, Anda juga turut mempraktikkan nilai-nilai sosial seperti saling membantu dan kebersamaan dalam masyarakat. Oleh karena itu, pilihlah produk asuransi syariah yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda.

Daftar Pustaka

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2019). Asuransi Syariah. Diakses pada 22 September 2021, dari https://www.kemenkeu.go.id/tentang-kementerian/layanan-dan-produk/produk-keuangan/asuransi-syariah/

Indonesia Financial Services Authority. (2019). Understanding the Insurance Industry. Diakses pada 22 September 2021, dari https://www.ojk.go.id/en/kanal/pasar-modal/investor-protection/investor-education/understanding-insurance/Pages/Understanding-The-Insurance-Industry.aspx

Kata Penutup

Artikel ini disusun untuk tujuan edukasi tentang pengertian dan sejarah asuransi syariah. Informasi yang terdapat di artikel ini bersifat umum dan tidak dimaksudkan untuk menjadi nasihat atau rekomendasi. Kami menyarankan pembaca untuk memperoleh saran profesional dan mencari tahu lebih lanjut tentang produk asuransi syariah sebelum membuat keputusan pembelian. Kami tidak bertanggung jawab atas keputusan yang diambil pembaca berdasarkan artikel ini.

Pengertian Dan Sejarah Asuransi Syariah