Perbedaan Asuransi Syariah Dengan Asuransi Konvensional Kecuali

Perbedaan Asuransi Syariah Dengan Asuransi Konvensional Kecuali

Sobat Edmodo, Apa Itu Asuransi?

Asuransi adalah suatu bentuk kesepakatan kerjasama antara pihak penerima asuransi atau nasabah dengan pihak yang memberikan asuransi atau perusahaan asuransi. Dalam suatu kesepakatan asuransi tersebut, pihak nasabah atau penerima asuransi harus membayar suatu premi atau iuran kepada perusahaan asuransi. Tujuan dari pembayaran premi tersebut adalah untuk melindungi diri dan harta benda nasabah dari segala risiko atau kemungkinan kejadian yang tidak diinginkan. Asuransi sendiri memiliki dua jenis utama, yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

Apa Itu Asuransi Syariah?

Asuransi syariah adalah asuransi yang berbasis prinsip dan hukum syariah Islam. Artinya, segala aktivitas dan skema asuransi tersebut disesuaikan dengan ketentuan dalam alquran dan hadist. Jadi, prinsip utama dalam asuransi syariah adalah menghindari unsur riba, maysir, dan gharar dalam proses kerjasama antara pihak nasabah dan perusahaan asuransi. Di samping itu, seluruh investasi atau dana premi nasabah diinvestasikan dalam skema yang sesuai dengan ketentuan syariah Islam. Sehingga, keuntungan dari investasi tersebut didapat dengan cara yang halal dan legal.

📌 Apa Kelebihan Asuransi Syariah?

1. Menghindari unsur riba

Asuransi syariah menghindari kegiatan riba seperti bunga atau imbal hasil yang dipergunakan dalam skema asuransi. Dalam asuransi syariah, keuntungan nasabah dan perusahaan asuransi ditentukan sesuai dengan prinsip syariah melalui skema bagi hasil.

2. Menghindari unsur spekulasi atau gharar

Pihak perusahaan asuransi syariah memastikan kelegaan nasabah pada saat membayar premi. Jika dalam asuransi konvensional, terdapat unsur spekulasi atau ketidakpastian yang menyertainya. Sedangkan, dalam asuransi syariah, skema yang sesuai dengan ketentuan syariah dipakai sehingga menyebabkan ketidakpastian dapat dihindari.

3. Menerapkan prinsip dan ketentuan syariah dengan baik

Asuransi syariah menerapkan prinsip-prinsip syariah dan ketentuan yang terkait dengan alquran dan hadist. Dengan begitu, kesepakatan kerjasama di antara nasabah dan perusahaan asuransi dapat dilakukan dengan pasti, jelas, dan sesuai syariah.

4. Menumbuhkan kesadaran saling membantu

Tujuan asuransi syariah bukan semata-mata untuk mengambil keuntungan, tetapi juga menyelamatkan nasabah dari segala jenis risiko. Pada intinya asuransi syariah menumbuhkan kesadaran saling membantu di antara partisipannya.

5. Adanya pengalihan risiko

Adanya pengalihan risiko dari nasabah ke perusahaan asuransi.

✖️ Apa Kekurangan Asuransi Syariah?

1. Premi yang mahal

Premi asuransi syariah relatif lebih mahal dibandingkan dengan asuransi konvensional.

2. Bisnis kurang berkembang

Perusahaan-perusahaan asuransi syariah masih tergolong sedikit, sehingga usaha bisnis dalam bidang asuransi syariah kurang berkembang.

3. Mekanisme yang relatif rumit

Karena menyangkut dengan prinsip syariah, mekanisme yang diterapkan pada asuransi syariah cenderung lebih rumit dibandingkan asuransi konvensional. Hal ini kadang membuat para nasabah kesulitan dalam memahami polis asuransi yang mereka ambil.

4. Performa keuangan perusahaan

Performa keuangan perusahaan asuransi syariah masih relatif rendah jika dibandingkan dengan asuransi konvensional. Hal ini disebabkan oleh mekanisme bagi hasil yang lebih berisiko dibandingakan dengan bunga dari asuransi konvensional.

5. Kurangnya kesadaran masyarakat

Masyarakat Indonesia belum sepenuhnya memahami apa itu asuransi syariah sehingga banyak diantara mereka yang lebih memilih menggunakan asuransi konvensional.

Apa Itu Asuransi Konvensional?

Asuransi konvensional adalah asuransi yang berbasis pada logika bisnis. Artinya, segala kegiatan dan skema dalam asuransi konvensional dilakukan berdasarkan aspek profit yang tercermin pada perolehan investasi dan keuntungan perusahaan. Dalam asuransi konvensional, keuntungan dari investasi ditentukan oleh bunga atau pengembalian modal.

📌 Apa Kelebihan Asuransi Konvensional?

1. Premi yang lebih murah

Premi pada asuransi konvensional relatif lebih murah jika dibandingkan dengan asuransi syariah. Hal ini disebabkan oleh sistem investasi pada asuransi konvensional yang menggunakan bunga sebagai sumber keuntungan.

2. Tersedia banyak pilihan

Anda dapat memilih jenis asuransi yang diinginkan, serta menyesuaikannya dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan yang dimiliki.

3. Bukti kebakuan dan kelebihan

Anda dapat menggunakan polis asuransi untuk jaminan dalam mengajukan pinjaman pada bank atau lembaga keuangan lainnya. Polis asuransi dapat digunakan sebagai bukti keabsahan jaminan dan juga sebagai bukti kelebihan dalam kepemilikan aset.

4. Persetujuan klaim lebih mudah

Asuransi konvensional memiliki persyaratan klaim yang relatif mudah diterima oleh pemegang polis. Klaim dapat memperbaiki hidup Anda dalam waktu cepat ketika terjadi musibah.

5. Stabilitas perusahaan

Perusahaan asuransi konvensional cenderung lebih stabil secara finansial dan keamanan jangka panjang.

✖️ Apa Kekurangan Asuransi Konvensional?

1. Tidak sesuai kepercayaan

Asuransi konvensional tidak sesuai dengan prinsip kepercayaan bagi umat Islam karena mengandung unsur riba.

2. Menyisakan ketidakpastian

Dalam asuransi konvensional, terdapat beberapa ketidakpastian dalam mekanisme pembayaran klaim, diantaranya kesulitan untuk mendapatkan ganti rugi atas kerugian yang tidak ada dalam polis atau sebelum proses klaim diselesaikan.

3. Strategi investasi konvensional cenderung lebih konstan

Strategi investasi yang cenderung konvensional menyebabkan pengajuan klaim atas kerugian dan uang premi nasabah tidak berfaedah.

4. Menyebabkan ketidakadilan dalam pembayaran klaim

Tidak menjamin kesejahteraan dengan baik. Hal ini disebabkan dari kebijakan pembayaran klaim yang sering dinegosiasikan oleh pihak asuransi.

5. Tidak terkendali

Persyaratan premi asuransi yang relatif mudah dipenuhi membuat asuransi menjadi tidak terkontrol jika dilakukan oleh pihak yang tidak benar atau tidak bertanggung jawab.

Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

Asuransi Syariah Asuransi Konvensional
Menghindari unsur riba, maysir, dan gharar. Tidak menghindari unsur riba dan hanya mengandalkan bunga sebagai sumber keuntungan.
Skema investasi sesuai dengan prinsip syariah Islam. Skema investasi pada asuransi konvensional cenderung konvensional dan menyebabkan pengajuan klaim atas kerugian dan uang premi nasabah tidak berfaedah.
Pihak perusahaan ingin menumbuhkan kesadaran saling membantu di antara partisipannya. Pihak berusaha mencapai keuntungan.
Premi yang lebih mahal. Premi yang lebih murah.
Mekanisme yang relatif rumit. Persyaratan klaim lebih mudah.
Lebih stabil secara finansial dan keamanan jangka panjang. Kecenderungan meningkatkan kesejahteraan tanpa mempertimbangkan implikasi finansial dan keamanan jangka panjang.

13 Pertanyaan Umum tentang Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional

1. Apa beda antara asuransi syariah dan asuransi konvensional?

Asuransi syariah berbasis pada ketentuan dalam alquran dan hadist, sedangkan asuransi konvensional didasarkan pada logika bisnis.

2. Apa perbedaan premi antara asuransi syariah dan konvensional?

Premi pada asuransi syariah relatif lebih mahal dibandingkan dengan asuransi konvensional.

3. Apa prinsip hukum yang melandasi asuransi syariah?

Prinsip syariah Islam, menghindari unsur riba, maysir, dan gharar.

4. Apa yang dimaksud dengan skema bagi hasil pada asuransi syariah?

Skema bagi hasil ini adalah cara yang digunakan untuk menentukan keuntungan dari investasi yang dilakukan pada asuransi syariah.

5. Bagaimana pengalihan risiko pada asuransi syariah?

Pengalihan risiko pada asuransi syariah adalah suatu cara yang dilakukan untuk memindahkan risiko yang terkait dengan suatu hal dari nasabah ke perusahaan asuransi.

6. Apa yang harus dipertimbangkan sebelum memilih jenis asuransi?

Jangan menentukan jenis asuransi hanya berdasarkan premi yang murah, namun juga mempertimbangkan cara kerja asuransi serta keuntungan dan risiko yang terkait dengan jenis asuransi yang dipilih.

7. Bagaimana hal itu dapat memberikan keuntungan bagi nasabah?

Pengalihan risiko dapat memberikan rasa aman dan kepastian pada nasabah, karena nasabah tidak perlu khawatir saat menghadapi musibah.

8. Bagaimana cara kerja investasi pada asuransi syariah?

Asuransi syariah menginvestasikan dana dari nasabah dalam skema yang sesuai dengan prinsip syariah Islam.

9. Apakah klaim pada asuransi syariah lebih rumit dibandingkan asuransi konvensional?

Ya, karena pada saat klaim dilakukan, proses penyelesaian lebih rumit dari asuransi konvensional.

10. Bagaimana cara kerja investasi pada asuransi konvensional?

Asuransi konvensional menginvestasikan premi pada bentuk-bentuk investasi yang lebih konvensional seperti saham, deposito, atau properti.

11. Setuju tidak dengan prinsip kerja asuransi konvensional?

Saya tidak setuju dengan cara kerja asuransi konvensional karena mengandung unsur riba.

12. Apakah setiap nasabah bisa memilih asuransi syariah?

Tentu saja, setiap nasabah dapat memilih jenis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

13. Apa saja yang harus diperhatikan sebelum memilih jenis asuransi?

Sebelum memilih jenis asuransi, pastikan untuk mempertimbangkan risiko dan keuntungan yang terkait untuk memutuskan jenis asuransi terbaik.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa asuransi syariah dan asuransi konvensional memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Asuransi syariah berfokus pada prinsip dan hukum syariah Islam dengan tujuan membantu dan melindungi nasabah dari segala risiko. Sedangkan asuransi konvensional berfokus pada profit, sehingga premi yang dibayarkan nasabah cukup murah dan memiliki banyak pilihan jenis polis. Namun, proses investasi dalam asuransi konvensional tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam yang menghindari unsur riba, maysir, dan gharar.

Penutup

Semua orang pasti membutuhkan asuransi baik itu asuransi syariah maupun asuransi konvensional untuk melindungi diri dan harta benda dari segala risiko ataupun tidak diinginkan. Meskipun memiliki perbedaan prinsip, nasabah dapat menentukan jenis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya